Reklame Tempoe Doeloe


Tahun lalu gue sempet ngunjungin stand bazaar barang-barang kuno di Citywalk. Di antara semua barang yang dijual, beberapa di antaranya adalah poster-poster iklan tempo dulu yang bisa dibilang… mmm… agak konyol.

Konyol dari segi copywritingnya :p Ada juga yang kocak dari segi foto…

Ini beberapa yang gue foto waktu itu dan cukup bikin gue ngakak. 😀

Iklan rokok

Terjemahan: “Ski Sigaret yang selalu kita ISEP”

-_______-“

Iklan Shampoo

Ini adalah kaleng tempat shampoo, bentuknya sachet katanya. Menurut yang jual sih ini dari tahun 60an. Pertanyaan gue adalah…

KENAPA BAPAKNYA HARUS DIKERAMASIN SIH?

  1. Bapak itu sepertinya bukan dikeramasin di salon, karena dese telanjang dada. Ya masa di salon keramas tapi buka baju.
  2. Let’s say they are husband and wife… Apa artinya ini lagi dimandiin? -__-“
  3. Daaaaaaaaaan… Kalaupun mereka suami istri, tetep satu pertanyaan gue: KENAPA HARUS DIKERAMASIN DAN DIFOTOOO?

Krik krik krik…

Iklan Pulpen

Nah… Ini nih poster iklan pulpen Parker Duofold (sekitar tahun 1930-an) yang kata-katanya konyol banget :p

Mari kita terjemahkan! 😀

Baris atas:

LIAT ITU gentleman punya AIR MUKA begitu terang dan senang.

Sebab ia sudah merasa beruntung mempunyai satu Parker Duofold…

…karena tidak bisa bocor dan tidak bikin kotor BAJUNYA YANG BAGUS.

Juga dipakenya begitu NECIS. TIDAK NONJOL SEPERTI PENTOLAN. Lebih jauh bisa terisi tinta 24 1/2 lebih banyak dari lain-lain pulpen yang sama besarnya.

Tidak ada yang bisa lawan Parker Duofold. Bisa dapet di toko-toko yang ternama.”

#ngakakampekiamat

Ini copywriternya jaman dulu polos bener yah… Belum kenal kata kiasan *ngakak lagi*

Baiklah sodara-sodara, sekian laporan pandangan mata saya. Be back soon with more kwang kwangness 😉

21 comments

  1. Kalau si Victor suka iklan2 jaman dulu, kalian mesti ke toko barang bekas di bandung. Satu jalan sama suis butcher, itu berderet banyak banget iklan2 dr minyak goreng sampe merk baju yg dijual disitu 😀

  2. “TIDAK NONJOL SEPERTI PENTOLAN” bahahahahha!! absolutely love this! I guess back in those days it was very important to not have a pen that is “seperti pentolan”… imagine walking into a bookstore these days and saying, “mas, saya mau beli pulpen.. tp jangan yg nonjol kaya pentolan ya?” hehehehe

    salam kenal 🙂

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s