Madre, a review…


Terus terang, gue nggak pintar mengulas sesuatu, apalagi buku, karena menurut gue hasilnya akan sangat subjektif dan gue selalu ragu apakah ulasan gue bisa sampai ke yang baca sesuai dengan yang gue maksud.

 

But anyway, I hope this helps.

Waktu awal-awal baca Madre sampai kemudian mengakhirinya, pertanyaan yang selalu muncul di kepala gue adalah: “Kok bisa, sih?”

Lalu pertanyaan kedua: “Ni orang makannya apa sih nulisnya bagus amaaat?”

Dan terakhirnya pasrah dalam kekaguman, karena nggak nemu jawabannya.

Mungkin masih banyak penulis-penulis brilian di luar sana yang buku-bukunya belum gue baca, tapi cukuplah buat gue untuk menobatkan Dewi Lestari sebagai salah satu dari mereka.

Buat gue membaca Madre (dan juga buku-buku sebelumnya) menunjukkan betapa cerdas, manis, dan pintarnya seorang Dewi Lestari merangkai kata. Merangkai cerita.

Betapa manusiawinya sehingga kita merasa jadi bagian dari cerita itu. Betapa menyentuh sisi emosional manusia sehingga kita jadi terbawa perasaan.
Dan betapa “tak tergapai”nya sampai gue nggak habis pikir: “Kok bisa ya kepikiran bikin cerita sebagus ini?”
Nggak semuanya njelimet lho, ada yang ide ceritanya sederhana banget, tapi tetep aja jatuhnya bagus.

Bahkan laki gue yang nggak pernah baca tulisan penulis Indonesia aja langsung kagum sama cara Dewi menulis begitu gue suruh baca.

Jadi itulah yang gue rasakan setiap selesai baca buku-bukunya Dewi Lestari: “penuh” dan kagum. Selalu ada rasa yang gue bawa pulang.

Semoga suatu saat nanti gue bisa menulis sebagus mbak ini, dengan cara gue sendiri.

Verzonden vanaf mijn blackberry

One comment

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s