#Float2Nature – Gerakan Menolak Move On


Halo temen-temen seperjuangan Float2Nature! 😀

Salam nggak-bisa-move-on! *nyanyi “Sementara” 4x*

Setelah di postingan lalu gue marah-marah semi ngelenong, mari kita kembalikan jiwa blog ini ke tagline utamanya: “My Happy Place”

Maka karena itu, gue mau menceritakan hal-hal yang bikin gue happy di event #Float2Nature kemaren. Maap dulu sebelumnya, ini akan jadi postingan yang panjang.

Buat yang belum tau #Float2Nature itu apa…

…besok-besok gaul dikit, ya 😆

*digebuk*

Intinya, acara ini memadukan live music performance dengan alam dan diadakan di Dieng, Jawa Tengah.

Kami sampai di area camping jam 21.30 malam. Udah gelap bener dan dingin banget. Sejauh mata memandang yang gue liat ya gelap aja gitu semua, cuma ketolong api unggun. Tapi begitu gue ngeliat ke atas…

…langitnya baguuuuuuuuus BANGET 😀

Bintang kayak tumpah semua di atas. Banyak banget, dan langitnya jadi cantik banget. Itu adalah hal pertama yang bikin gue senyum begitu gue tiba di tempat camping. Sayang karena kamera gue kurang kece, pas gue foto bintangnya nggak ketangkep.

…mungkin karena bintang itu ada di mata kamu semua, floaters :’) :’) :’)

…..

……….

………….

TEP. FOKUS, TEP.

Maap, gombalan template 😆

Begitu sampe, Float lagi nyanyi-nyanyi lagu apaaa gitu… Lagu cover kayaknya. Makin cepetlah gue jalan. Untung bis Rinjani kloter dua (kloter gue) masih ditungguin mereka. Gue pun buru-buru cari posisi duduk dan kemudian show mereka pun dimulai.

Antara Gue & Float 

Judulnya semacem ikrib ye 😆

Terus terang, sampai seminggu menjelang keberangkatan ke Dieng, lagu Float yang gue tau cuma 3 Hari Untuk Selamanya, Sementara, Pulang, dan Stupido Ritmo. Gue tau keberadaan band ini dari film 3 Hari Untuk Selamanya. Lagunya enak-enak dan gue suka sekali, cuma gue nggak ngikutin perjalanan bandnya, dan nggak tau kalau ternyata mereka punya lagu-lagu lainnya. I joined this program simply because I wanna see Dieng and I wanna hear them sing live, ’cause I know they play good music. And it doesn’t matter if I’m not that knowledgeable of the songs, I just wanna enjoy whatever it is there.

Or so I thought…  sampai kemudian mendekati hari H, gue mulai insecure. Cita-cita utama adalah ngedengerin lagu favorit gue, “Sementara” dinyanyiin live. Tapi nggak lucu juga ya kalo sepanjang konser itu yang bisa gue nyanyiin cuma empat lagu yang gue tau tadi. Langsunglah gue whatsapp Muty dan nanya kalau-kalau dia tau set list Float di Dieng nanti, plus gue curhat kalo gue nggak punya lagu-lagu mereka yang lain. Sore itu juga, e-mail set list dan lagu-lagu Float bertubi-tubi masuk inbox gue 😆 Makasih ya, Muty! :*

Setelah gue dapetin lagu-lagunya, langsung deh gue copy ke mp3 player gue. Sepanjang kerja semingguan itu juga gue dengerin terus, biar meresap #aeeeh. Dan sebagai anak yang niat, baik set list dan lirik-lirik lagu mereka gue kumpulin dalam satu file Ms. Word, gue susun berdasarkan urutan set list, terus gue print dan gue bawa ke Dieng. Di perjalanan 22 jam itu lagu mereka looping terus sambil gue baca lirik-liriknya. Gituuu aja terus… Andai aja yang gue dengerin itu ayat kursi, mungkin gue udah khatam Alquran sekarang.

INI MAU NONTON KONSER APA MAU IKUT UAN, NENG?

😆

So what do you think of the songs, Steph?

…I would say they’re brilliant 😀 Dan bahwa Meng (vokalisnya) dulu pasti nilai pelajaran Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, maupun Keseniannya pasti bagus 😆

Making good music is one thing, but to be able to entwine it with such beautiful lyrics, that is really something.

I am a sucker for words. I collected quotes since I was 17, hand-write all of it on a special book. After eight years, it almost reaches 20 books now. I’m crazy about poems, movie/TV series dialogues, song lyrics, famous quotes, commercial taglines, bible verses, even yo-mama jokes, I collect them all. And reading the lyrics that Meng wroteI just wanna jot down each and every line.

Saking bagusnya kata-katanya 😀

Dan gaya penulisannya ngingetin gue sama lagu-lagunya KLA dan Dashboard Confessional, implisit tapi indah gitu… Haaah… *ngelamun*

*buku quote pertama yang ditulisin tahun 2004*

*koleksi menahun, bukunya udah reyot gini :lol:*

Back to the show! So how was the performance?

It was sooo good I didn’t even expect it would be THAT good. Banyak penyanyi/band yang rekaman lagunya bagus-bagus tapi begitu tampil live memble *matiin channel Dahsyat, Inbox, Derings*, tapi yang kualitas musik dan vokal yang baik secara rekaman maupun nyanyi langsung sama bagusnya, jarang-jarang.

And FLOAT needs to be acknowledged for that 🙂 Gue puaaas sekali sama penampilan mereka. Kekurangannya cuma satu: konsernya kurang lama 😆 *sakau*

Seneng banget bisa ngerekam lagu favoritnya sahabat gue, Smita & Putra (pasangan suami istri), ketika “Stupido Ritmo” dimainkan. Seneng dengan alunan lagu-lagu mereka yang bikin gue pengen senyum aja bawaannya, nggak tau kenapa. Gue tau semua anak-anak di situ udah capek fisik dan emosi karena diperem di jalan satu harian, tapi gue juga tau mereka pasti sama bahagianya kayak gue waktu denger lagu-lagu itu mulai dinyanyikan… At least in those memorable two hours, we all floated together, leaving the grumpiness behind 😀

Seneng juga waktu “Tiap Senja” dan “Indah Hari Itu (I.H.I)” dimainin. Lagu yang bikin pengen pelokan, apa daya yang mau dipeluk tinggalnya di benua laen. Walhasil boro-boro pelukan, sebagai anggota jamaah LDRiyah, gue cuma bisa nyabik-nyabik rumput depan gue 😆

Paling epic waktu “Sementara” dinyanyiin… Udah kayak koor gereja aje semua… Aduh, surreal lah adegan kami nyanyi massal lagu itu… Who would have thought I would hear it live the first time in a valley, amidst these lovely strangers, under a starry starry sky 🙂

Saking nagihnya sama lagu ini, baru aja Meng kelar nyanyi, kami langsung minta ulang. “Ulang… ulang… ulang!”

…tau-tau abis itu mereka malah mainin lagu “Pulang” 😆

Itu maksudnya kita minta “Sementara”-nya diulang, Meeeng 😆

*ditabok gitar*

Tapi “Pulang”-nya juga nggak kalah bagus, loh! Cuma nggak tau kenapa kompak aja gitu semuanya pada doyan banget sama lagu “Sementara”, generasi galau kayaknya 😆

Dan seumur-umur gue nonton konser, baru kali itu penonton minta lagunya diulang, dan diturutin sama penyanyinya 😆

Tapi kali ini, “Sementara”-nya dinyanyiin bareng sama salah satu peserta yang maju, namanya Ari. Gue sebagai penonton kan tadinya tetep ngarep si Meng aja yang nyanyi, secara suaranya kece bener gitu… kalo peserta ikutan nyanyi ke depan paling juga kebanting, pikir gue. Makanya gue anteng-anteng aja nggak berekspektasi apa-apa.

…sampai kemudian si Ari mulai nyanyi perlahan.

HANYING, APA-APAAN NIH?!

SUARA MACAM APA ITU MAS ARIII?

Kamu pas lahir makannya senar ya?!

BAGUS BANGET SUARANYA SODARA-SODARAAA! AKU SETREEES. Lalu di penghujung si Meng masuk ikutan nyanyi juga… Jadilah kerennya eksponensial dan para penonton berubah menjadi belalang sembah *sujud depan panggung*

Pokoknya malem itu kami hepiii sekali 😀 Rasanya semua sumpah serapah, rasa laper, dan pegel sekujur tubuh kebayar begitu mereka manggung. Kedengarannya lebay, emang. Tapi kalian nggak akan pernah tau sampe kalian rasain sendiri 😀

That’s pretty much how magical music is. It takes you to another dimension, it brings people together.

And as the concert ends… We’re no longer strangers, we’re this one big happy floating family, bonded in great melody 🙂

Then I know Float wrote “3 Hari Untuk Selamanya” for a reason 🙂

God’s painting called Dieng

Gue udah denger sejak lama tentang betapa indahnya Dieng. Begitu ada kesempatan ini, gue nggak mikir lagi… I just have to go.

Dan terlepas dari jauhnya perjalanan, nggak ada yang ngalahin rasa kagum gue akan keindahan alam Dieng ini. Dari sebelum memasuki daerah pegunungan sampai pas udah tiba di Dieng, gue rasanya kayak sedang jadi titik kecil di satu lukisan yang indaaah banget. Sejauh gue berjalan, yang gue liat cuma langit, awan, hijau, gunung yang semua kayaknya udah diatur komposisinya sama Yang di Atas sampai bikin speechless.

*di pinggir pedesaan menuju Dieng*

Trip ke Dieng ini adalah trip pertama gue yang melibatkan camping dan naik gunung. Setelah gue lewatin, gue tau bahwa gue emang terciptakan untuk liburan ke pantai :lol:. Gue sadar banget fisik dan napas gue nggak kuat buat naik gunung. Waktu jalan kaki nanjak pas bis gue ngadat aja ngos-ngosannya udah kayak apa tauk, ini lagi gue pake sok-sok mau manjat gunung Sikunir demi liat sunrise.

Tapi karena “demi”, gue jabanin subuh-subuh jalan ngedaki Sikunir. CAPEK YEEE… Mana masih gelap dan medannya susah, berbatu, sempit, dan licin. Gue takut banget jatuh. Rasanya udah segala doa dari Bismillah sampe Bapa Kami gue ucapin biar gue amit-amit nggak kegelincir, ya kali kalo gue jatuh yang di belakang gue bisa narik, huhuhu… Manalah pas ngedaki itu paha gue pegel bener (sisa-sisa kaki kelipet di bis selama 22 jam), pun juga pas turun gunung, pegel setengah mati. Pegelnya tuh kayak paha lo lagi digelendotin Ade Rai terus disuruh naik turun gunung.

MENURUT NGANA AJA GIMANA, JO?

Tapi worth it kan, Tep?

WORTH IT BANGEEET!

Yasalam dah itu baguuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuus banget pemandangannya. A little snippet of heaven, it was 😀

*bulan yang bahkan belum ilang di waktu sunrise :)*

Dan begitu turun gunung, matahari udah bersinar, langit udah terang, dan kami dihadapkan sama pemandangan yang lagi-lagi surreal: Paduan gunung, langit, matahari, dan danau yang memantulkan pemandangan itu semua di permukaannya 😀

Dari semua tempat yang kami kunjungi hari Minggu itu (Telaga Warna, Kawah Sikidang, dan Candi Arjuna), sunrise di gunung Sikunir dan Telaga Cebong (area camping) masih yang paling memorable buat gue. Pemandangannya juara dunia, deh.

Makanya, paling nggak sekali seumur hidup, semoga kalian semua bisa liat ini semua langsung yah… 😀

Research aja dulu soal akses transportasi terbaik dari kota kalian sampe situ, jangan sampe nasibnya kayak kami 😆 Dan nggak usah bawa peralatan mandi banyak-banyak, yang penting sikat gigi aje. Rasanya pertemanan Floaters di sana dipererat karena hampir semua dari kami nggak mandi tiga hari saking dinginnya 😆

The friendship

Ada sekitar 150an orang dari berbagai background yang datang hari itu. Dan gue selalu seneng kalau punya kesempatan untuk nambah temen baru. Mungkin emang  jalannya, mungkin juga bukan, tapi pengalaman buruk kami di perjalanan waktu itu secara otomatis langsung mengakrabkan kami semua. Dari kenalan, cerita-cerita, bagi-bagi cemilan, ngetawain lagu Ratih Purwasih yang tau-tau diputer di bis, frustrasi karena macet total di Nagreg, setres karena nggak nyampe-nyampe sampe kami kemudian melontarkan joke-joke ngehek sambil saling menghibur, sampe pas naik pick up bareng-bareng pas sunset waktu bis kami bermasalah dan menertawakan kesialan kami bersama… Nggak ada yang ngalahin, deh 😀

*di pick up truck pas udah hopeless sama bis :lol:*

Bis lain (Semeru contohnya), malah menemukan bahwa bis mereka dihinggapin oleh band ciamik lainnya: Mass Romantic yang ngasih mereka live entertainment sepanjang jalan. Band ini juga yang ternyata secara tidak sengaja menghantarkan lagu-lagu sebelum tidur untuk gue, karena tenda mereka letaknya deket banget sama gue. Gue yang tadinya mau merem sambil pasang iPod langsung membatalkan niat, dan kemudian tidur diiringin nyanyian mereka yang sayup-sayup dari luar 🙂 Ada juga anak-anak yang nggak bisa move on mainan Werewolf… sayang gue nggak ikutan waktu itu, tapi kayaknya seru banget 😀

Kami juga nggak akan lupa ketika kami semua diangkut pake truk menuju bis waktu mau wisata di sekitar Dieng. Sesaat berasa kayak sapi, tapi kapan lagi ngerasain naik truk di bagian belakang? 😆 Kelar jalan-jalan, kegiatan ditutup dengan nonton Tarian Lengger (yang melibatkan adegan ngunyah beling), dan nanem pohon bersama 😀 Terus ditutup sama Meng yang ditodong nyanyi “Pulang” pake toa  😆 Pake toa aja suara masih bening bener yak… kalo akik yang nyanyi depan toa dikira tukang eskrim Medan 😆

Apakah kehorean kami berakhir sampe di situ? Tentu saja tidak! Namanya juga GERAKAN MENOLAK MOVE ON #Float2Nature 😆

Hari Selasa malem, Float manggung untuk acara Radio Show TV One di Plaza Festival, Kuningan. Acaranya jam 11-an malem, sehingga gue pulang lembur masih sempet tidur dulu baru berangkat. Tentunya, baik di Dieng maupun di Plaza Festival, gue harus tetep konsisten menyebarkan virus Belanda. Kalo kemaren camping gue pake jaketnya, sekarang nonton Float pake away jerseynya, lengkap dengan nama punggung, “Josephine” #penting 😆 Alhamdullilah mamak, aku sempat masup tipi 😆 Jadi ya sodara-sodara, sebagaimana eksis adalah sebagian dari iman, kalo nonton itu berdiri kudu paling depan! 😆 😆 😆 Maaf penonton di rumah, TV anda sempat tercemar gadis berbaju Belanda 😆

Eh ngomong-ngomong baju, kami kan sampai di Jakarta dari Dieng hari Senin subuh, hari Selasa malemnya tau-tau anak-anak bis Semeru udah dateng pake baju Semeru aje 😆 NIAT 😆 Seneng banget deh malem itu rasanya kayak pengulangan #Float2Nature cabang Kuningan, anak-anak tetep rame dateng dan support Float basamo. Seneng juga, karena dari acara #Float2Nature ini, gue yang tadinya cuma tau empat lagu mereka, malah sekarang tau-tau bisa kenal sama vokalis dan manajernya. Seneng karena banyak sekali dapat temen-temen baru yang kerja di berbagai industri dan punya talenta masing-masing. Bikin network makin luas 😀

Semoga #Float2Nature nggak berakhir sampe sini aja, yah… Semoga setiap tahunnya selalu ada. Nggak usah nunggu tahun, sering-sering deh adain gathering bareng, ngejam bareng, brainstorming bareng, apa aja bisa bikin Float makin maju dan dikenal, apa aja ide dan tenaga yang bisa kami sumbangkan, apa saja yang bikin kita makin solid, we’ll be here to support you 😀 Mimpi gue, satu hari nanti #Float2Nature juga bisa mengundang musisi-musisi lain untuk kolaborasi musik. Ngundang Payung Teduh, Adhitia Sofyan, Cozy Street Corner, dan musisi-musisi indie ciamik lainnya untuk main bareng Float. HANJIR KALO KEJADIAN BENERAN, KELAR GUE KELAAAR! *belom apa-apa udah histeris*

Di bawah ini adalah video potongan perjalanan kami kemarin. Bikin kangen, deh :”) Aku pun ada di dalamnya 😀 Cuma kalo boleh tanya, ini yang ngedit videonya siapa ya 😆 Sungguh teganya teganya teganya dirimu majang komentar gue soal makanan 😆 Harap dicatat, di kalangan sahabat SMA, kuliah, kantor, dan keluarga bloggersku The Nyinyirs gue ini adalah yang makannya paling banyak. Biasanya kalo makanan temen gue nggak habis, atau mereka mau share, cukup ngeliat gue dan gue pun akan melaksanakan tugas. Bahkan sampe bokap sahabat gue di suatu sesi makan-makan pernah ngomong gini: “Yak, semuanya, jangan khawatir ya kalo makanan nggak abis, kita punya Teppy.” -________- Lalu di temen-temen Nyinyirs, mereka punya skala perhitungan sendiri: “Dari skala 1 sampe Teppy? Seberapa laparkah Anda?”

Dan sekarang di potongan video ini, seluruh dunia harus denger gue ngomong…

“…dari segi konsumsi… agak kurang yah.”

Hancur sudah image yang kubangun selama ini 😆

#uopoooh 😆

Sudahlah… Okeh Floaters, besok-besok kalo nggak sanggup ngabisin makanan, you know where to go 😆

In the meantime, gue persembahkan ini buat kalian. Gue nggak jago fotografi, gue nggak pinter bikin video, nyanyi pun yah begitu-begitu aja. But in the name of Dieng, Float, the instant friendship that binds us, and “Sementara” on replay, I’d like to give you something, by doing something I love the most.

So here goes my writing, a poem for all of you guys 🙂

FLOAT TO INFINITY

Slowly I put myself to sleep

Assemble the fragments of this crazy week

I breathe and reminisce

The biggest chunk of memories to the tiniest bits

We stood and ran

Wandering the road of the no-dream land

Never knowing these eyes could see

A splash of God’s hands when He’s mad of beauty

It was as if every sunset was painted orange just for you

It was as if you weren’t allowed to sleep unguarded

So He sent you the blankety stars

It was when you wondered if you’re ever gonna float above the pain

He made you stepped on the morning clouds

Then your faith was restored again

It was as if you never knew if there’s such thing as hope

Then He lit up the ground from the very east

And it’s bright once again

You yearned for a warm embrace

And He made it possible

They day would not end, He said

Before I sang you my lullaby

It was when you wondered if you ever gonna float above the pain

Then He lift your heart with melodies

Keep this in your heart, He said

It will be your anthem to get through the rainy day

And we float above the pain…

Paint this in your mind, He said

And savor these 3 days to forever

Then I woke up losing the fear

Knowing that us wasn’t a theme for nothing

We were what happened when we chose to surrender

We float above the ground

We bind

As we sing our stupido ritmo

We will always remember how lovely that day was

And we’ll still float above the ground

Float to infinity

We’re not gonna be just another memory

Diadaptasi & diterjemahkan dari judul-judul lagu FLOAT: Perlahan, No-Dream Land, Tiap Senja, Surrender, 3 Hari Untuk Selamanya, A Theme for Nothing, Indah Hari Itu (I.H.I)


photo by: Daniel Giovanni

Untuk teman-teman baruku, chi trova un amico, trova un tesoro*

(*one who finds a friend finds a treasure- Italian proverb) – “Surrender” by FLOAT



26 comments

  1. Huaaaa, ini yang ditunggu. Cerita senengnya, gemes juga baca postingan dirimu kemarin.
    Seru banget ya tep, ketemu teman baru di tempat yang indah dan diiringi musik keren. *iri*
    Btw, bolehkah minta mp3 lagu-lagunya Float? Jadi kena virusnya ini. 😀

  2. astagaaah!! Dieng ituh keceh sureceh sekaliiiih yah!! Oh, kalau liat kasus makanan di blog sebelomnya, gue sih akan sangat maklum.. kalau gue yang begitu, bisa gue acak2 itu kantor EOnya.. *anarkis* *makan risol* pelajarannya adalah, don’t mess with hungry people ya.. :))

    dan omahgaaaahh itu Dieng keceeh beneeeer.. pengen kesanaaa..

  3. Huaaaaa. It’s gorgeous! I remember visiting Dieng way back when and having Float to accompany the beauty must really be priceless. You’re lucky to have such an experience, Kak. Kalo beneran ada lagi yg bareng Adhitia Sofyan and stuff, gue pasti ikut. Rela deh terbang dari sini cuma buat itu. (Ya kali. Duitnya mana).

    But, I’m glad you had fun! 😀

    Gorgeous poem you wrote there ❤

  4. Tep, pas gw denger suaranya Ari di youtube yg lo kasih, gw langsung tercengang… bagus banget itu suaranyaaaaa…!!
    Serasa dia nyanyi buat gw, gitu…:)

  5. wiiih pemandangan DIengnya… SEMPURNA!!
    btw baca cerita perjalanannya bikin mules 3 hari yee bo
    gw aja yg 22 jam di jalan dari jkt-magelang (harusnya cuma 12 jam) dan berlimpah makanan, sutreeess.
    gimana ini yg gak ada konsumsi..
    poem nya bagus neng.. 😉

  6. iniii postingan yang ditunggu! 😆 tapi emang, waktu nonton video #Float2Nature di atas itu sampe nangis… T_T kaya kerasa bener energinya begitu nonton videonya. Energinya luapan emosi orang-orang yang akhirnya tersalurkan setelah ngeliat Float main kaya gitu, sungguh bikin mbrebes mili 😀

  7. Jadi, biar sepanjang jalan mau marah & deg deg an takut, akhirnya terbayar lunas pas liat float manggung ya.?
    Hahaha thanks to you gue akhirnya jadi tau deh Float itu apa, tadi nya gue pikir semacam es krim keluaran KFC *maap ya atas ke enggak gaulan gue huahahahahah*
    ternyata di denger2 enak ya lagunya. gila foto2 pemandangannya nya juga keren tep, bikin mupeeeng. jangan kapok yah ikut2 lagi trip gitu 🙂

    • astaga dikira eskrim KFC 😆 kalo mau lagu-lagunya, bilang gue ya, tar gue emailin 😀 pemandangannya bagus banget emang! Walaupun perjalanan bikin ngamuk, gue jd kepikiran pergi lagi ke tempat baru, hihi

  8. gw mauk lagunyaaaa…

    haha, ini apa coba dateng dateng rusuh mau lagu, mestinya samelekum dulu yah?
    *salim*

    Tapi beneran lah, dulu gw males bener denger float, mikirnya ini nih band apa sik, dan itu kalimat berputar 180 derajad aja gitu, sekarang jadi nyembah-nyembah tiap denger lagu-lagunya, apalagi yang sementara.. aaakkk *matik*
    cuma ya gitu, lagu-lagunya cuma punya dikiit bener, maka dari itu, bagi dong lagunya 😀

  9. hello there, Teppy again,
    finally, here, hear your happy quote (loh*) about your trip,
    and i believe from the start you told this trip and story that you would be agree with what you’ve felt and you’ve got after joined #Float2Nature,…………….. it replaceable every single silly things and sacrifices you did.
    Float is really Gorgeous and awesome for REAL. I’d loved too…
    anw, lu nonton acara Float yang pas di Radio show, Pasfest itu jg ya?

      • Wah…kita ga berjumpa…lu mejeng di dpn sih ya….
        Gw envy aja liat cuplikan video yg ke dieng diputerin. Mostly yg dateng di pasfes itu anak2 yg ikut ke dieng jg ya?
        *Look so mingle&blend
        Tep,klu ada info mengenai float kabar2i yo ke email,hehe
        Tengkiu…

  10. kak boleh minta lagu lagunya yg lain nggak kak? 😀
    setelah baca postingan kakak jadi pengen banget nih dengerin lagu float yg lain, soalnya sama nih hanya taunya beberapa ehehe

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s