The Nyinyirs di Negeri Kabut


Jangan sebut kami The Nyinyirs kalau tidak rajin kumpul-kumpul. Ada acara maupun tidak ada acara, selalu kami acara-acarain biar berjumpa. *kalimat macam apa ini*

Setelah ngumpul di berbagai tempat seperti TMII, rumah Aryan-Indi, rumah Shasy di Bandung, tour keliling Bandung, rumah Miund-Yodee, rumah Naniet, rumah gue, dan berbagai restoran, kafe, serta mall ibukota, Minggu kemarin kami melakukan kunjungan resmi ke negara tetangga yaitu… Cibubur. πŸ˜† Dalam hal ini, Cibubur akan berganti nama menjadi Negeri Kabut. Disebut Negeri Kabut karena letaknya yang jauh banget πŸ˜†

Ternyata emang beneran jauh ya… Gue aja bangun jam 7 pagi dan berangkat jam 8 ke sana, supaya nggak kejebak macet siangnya. Soalnya kata para penghuni negeri Kabut (Dee & Ibeth), kalo siang jalanan Cibubur suka macet dan bikin emosi. Jadi hampir semua dari kami datang tepat waktu πŸ˜€

Adek Caya (anaknya Inyi [Bubu] dan Aryan [Baba]) juga nggak sabar banget ternyata mau cepet sampe ke Negeri Kabut. Kata Caya sebelum berangkat:

“Bubu, ayo cepetan nanti rumah Tatadi (Tante Dee) keburu tutup!” πŸ˜† πŸ˜† πŸ˜†

Emangnya mall? πŸ˜† πŸ˜† πŸ˜† *gemes*

Kali ini acaranya adalah Halal Bihalal Nyinyirs sebagai sambungan dari Buka Puasa Bersama dan Perayaan Ultah Yodee, Agus, Smita, dan Iwan bulan Agustus lalu. Kita semua ngumpul di rumah Dee dan janjian pake baju putih + jeans. Nyokapnya Dee yang dalam lakon ini kami sebut “Mama Tentara” (nyokapnya di kerja di TNI AL) baiiik sekali. Layaknya ibu-ibu, niat banget masak dan nyediain makanan dan menata rumah untuk menyambut tamu-tamu dari Negeri Tetangga Kabut (baca: Kota Besar *ditampar Dee sama Ibeth* :lol:). Mama Tentara udah sedia rawon dan bakso dan aneka kue kering serta kacang, lengkap dengan Aqua gelas yang tertata rapi di meja tamu. Cuma itu? Tentu saja tidak. Kursi dan meja di rumah juga kemudian ditata, sebagian di dalam rumah, sebagian di luar. Kalo orang yang nggak tau Nyinyirs lagi Halal Bihalal, pasti ngira Mama Tentara mau mantu dan lagi siap-siap ngadain lamaran. Kami bahkan hampir yakin kalo aja acara diundur sehari lagi, begitu dateng udah ada tenda dan gubuk kambing guling di teras rumah Dee… PLUS USTAD πŸ˜† πŸ˜† πŸ˜†

*menanti ustad, tanjidor, dan roti buaya πŸ˜†*

Terima kasih banyak ya Tanteee, sudah repot-repot ngurusin dan bersedia rumahnya digratakin sama kami :’) Ketentaraan nyokapnya Dee ternyata sangat melekat pada dirinya. Jadi pas rumah udah rame si Tante kemudian nyuruh kami makan… Kita (yang aslinya rakus ini) mengiyakan sambil sok malu-malu dan pelan-pelan mulai ngambil. Terus si Tante nimpalin.

“Ayok pada makan yok, harus habis ya… AWAS, YA…” πŸ˜†

Ngomongnya lemah lembut gitu tapi ada kata AWAS YA. Tentu saja kami habiskan (tanpa disuruh sebenernya) daripada ditembak πŸ˜† Lucu banget sih, si Tante πŸ˜† Makasih ya, Tanteee! :*

Selain rawon dan bakso, Ibeth juga bawa ayam goreng dan beberapa bungkus Beng-Beng, Naniet bawa Sosis Solo, Inu-Sandy bawa semangka, Inyi bawa Pudding Caramel, sementara gue membawa pulang semua sisa makanan berlebih di atas. *ditembak Mama Tentara* πŸ˜† πŸ˜† πŸ˜†

Kelar makan, acara dilanjutkan dengan goler-goler di sofa, karpet, gegosipan, ngangon anak-anak kecil, dan KARAOKEAN! Rumah Mama Tentara emang canggih, ada karaoke set aja lengkap dengan lagu-lagu masa kini. Walhasil tuh rumah jadi rame banget πŸ˜† Ya kali siang-siangΒ  di komplek ada yang nyanyi pake mic, tentu saja jadinya heboh πŸ˜† Selain nyanyi, kami para cewek-cewek juga melakukan ritual wajib ketika karaoke: Nyanyi lagu STOP-nya Spice Girls lengkap dengan gerakannya πŸ˜† Di sesi karaoke ini kami juga melakukan inovasi baru yaitu karaoke boncengan. Kayak apakah itu? Inu yang nyanyi, Inyi yang meluk dari belakang, bisa dilihat nanti di video bawah ini. πŸ˜†

Setelah puas ngegratakin rumah Mama Tentara, kami kemudian pindah lokasi ke “rumah” Dee yang satu lagi yaitu… Yoghurt Cisangkuy πŸ˜† Semacem makan siang tadi nggak cukup banyak, di kala yang lain hanya pesan yoghurt, aku pesan yoghurt dan tape bakar *nunduk*

Peach Yoghurt & Tape Bakar :9

*Balkon rumah Dee* #TETEP

Kalangan Sosialita Negeri Kabut, daripada ngewine kami lebih milih minum YoghurtΒ πŸ˜†

Klan Keluarga Bakery *ini sosialita apa toko roti? πŸ˜†*

Manis ya mereka berduaaa! Kayak gambar di buku cerita anak-anak :’)

Sementara adik-adik ceweknya nampak manis menatap jendela, kakak-kakaknya sibuk main game macem di warnet πŸ˜† Aku dulu pas kecil main congklak doang, anak jaman sekarang pada bawa Tab *nangis*

Keluarga Van Danoe

Kemudian kami foto-foto ala keluarga Van Danoe baik di dalam restoran maupun di luar. Kata Dee, “Nanti kalo orang tanya ini di mana, bilang aja ini rumah gue, ya. Biar dikira #HORANGKAYAH.” πŸ˜†

AMIN YA TUHAN, SEMOGA KAMI SEMUA RUMAHNYA GEDONG!

Terima kasih banyak Dee, Mama Tentara, Suaminya Mama Tentara, dan Anak Laki-lakinya Mama Tentara *niruin creditnya Adit di video πŸ˜†* yang sudah meminjamkan markas besarnya untuk kami acak-acak.

Semakin hari semakin senang dan sadar betapa keluarga Nyinyirs ini priceless banget. Kalian nggak ada matinya, nggak ada gantinya! Terima kasih ya, sayang-sayangkuuu! MUWAH!

*di depan rumah kedua Dee πŸ˜†*

WAJIB TONTON!

10 comments

  1. GEDES YA ROKUM AKIK MAAAAKKK…
    AKIK BANGGA DEH DI POST DI SINI, JADI KESANNYA BENERAN RUMAH AKIK YANG AD ABALKON BAGUSNYA ITU πŸ˜€

    *oke sip capslok gak sante semua gini*

  2. MANA ADA SOSIS SOLO SIK?! GUE DATENG JAM 9 PAGI JUGA GAK KEBAGIAN. TEPPYY!! *nuduh* Eh, sosis solo tuh yang gorengan itu ya? OOHH.. gw makan tuh. Yg ada di otak gw Selat Solo. *nunduk*

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s