Selamat siang saudara-saudara terkasih, akhirnya gue sempet juga nonton di bioskop lagi setelah beberapa minggu megap-megap sama kerjaan. Jadi hari Sabtu dua minggu lalu gue hang out sama temen gue, Neng Carmel dan kemudian nonton bareng. Carmel memilih film ini karena dia suka segala sesuatu yang berhubungan dengan zombie. Judul filmnya adalah “Warm Bodies”…

…atau yang biasa kita sebut dalam bahasa Indonesia maupun bahasa Ibu-Ibu:

SUMENG.

Intinya ini adalah film cinta-cintaan antara zombie dan manusia. Yes, setelah film saga Twilight di mana logika kita dipaksa untuk mengerti bahwa manusia bisa jatuh cinta sama vampir (YA IYA SIK KALO MUKA VAMPIR SAMA SODARA-SODARANYA KAYAK GITU), kali ini kita disuguhi cerita cinta antara manusia dan mayat hidup.

Kebayang nggak sih bok kalo ciuman anyir. 😆 😆 😆

Ngeniwei… menurut gue sih ceritanya si Warm Bodies ini lebih menghibur ya, dan karakter si cowok lebih kocak dan adorable. Nggak ada tuh adegan saling menatap kosong dan lama yang nggak jelas juntrungannya kayak di Twilight. Tapi kalo dari segi cerita, menurut gue emang kagak jelas juga nih film, tipikal yang mending lo tonton dan nikmati saja pemandangan di depan mata dan nggak usah pikirin makna ceritanya.

Setting tempat adegan pertamanya adalah sebuah airport usang yang dipenuhi dengan berbagai jenis zombie di mana ada satu zombie brondong berjaket merah (Nicholas Hoult) melakukan narasi sepanjang film. Nggak ada dari mereka yang inget kenapa mereka bisa jadi zombie. Yang jelas, saat itu mereka udah jadi mayat hidup yang nggak punya emosi, nggak bisa ngobrol normal ala manusia (tapi bisa mendesis dan mengerang untuk kode-kodean… WAIT, INI KOK KEDENGERANNYA SALAH BANGET YA :lol:). Ya pokoknya mereka bisa saling berbicara dengan cara mereka sendiri tapi ngomongnya nggak lancar gitu, ngeluarin suara aja susah… walhasil at some points, biar kate zombienya cakep, suaranya malah kayak aki-aki kehabisan napas 😆 *aslik, perhatiin deh!*

Okay, lanjut lagi di airport, di adegan-adegan awal yang cenderung lamban ini si zombie ganteng menjelaskan keadaan sekitar dan bahwa zombie juga ada dua jenis, yang kayak mereka yang bentuknya masih kayak manusia, dan satu lagi zombie jahat yang udah berbentuk tengkorak yang disebut bonnies. Dua jenis zombie ini sama-sama makan manusia sih, cuma yang bonnies lebih ganas, suka nyerang zombie biasa juga.

Suatu hari si zombie ganteng bersama teman-temannya kelaperan dan kemudian jalan bareng cari makan di daerah manusia masih hidup. Di area manusia masih hidup ini settingnya kayak camp militer dan dibangun tembok gede banget, model-model tembok Berlin gitu, supaya para zombie nggak bisa masuk ke area manusia.

Sebuah tembok yang kurang fungsional karena zombie–zombienya bisa makan manusia juga akhirnya… Yaelah -_-”

Nah, dalam sesi memakan manusia kali ini, si zombie ganteng ketemu sama si manusia cewek bernama Julie (Teresa Palmer) dan kemudian kayak awestruck gitu. Adalah momen-momen waktu serasa melamban sepersekian detik dan rambut Julie nampak ketiup-tiup angin dan si zombie ganteng nampak terpesona… kurang lebih seperti adegan akik disenyumin Mike Lewis di lorong pesawat Lion Air Singapore-Jakarta November 2012 lalu yang bikin gue pengen nyari remote control untuk memberhentikan momen tersebut. #truestory Bedanya, guelah si zombie dalam adegan ini 😆 😆 😆

BTW, MIKE LEWISNYA CAKEP BANGET *_*

Balik lagi ke soal zombie… di adegan makan memakan manusia ini, para manusia melakukan perlawanan dengan nembak-nembakin si zombie. Kalo mau zombienya mampus, nembaknya harus di kepala. Oh ya, zombie ini selain emotionless juga tidak bisa tidur dan nggak bisa mimpi atau punya memori. Satu-satunya cara yang bisa menjembatani pikiran mereka ke dunia manusia adalah dengan makan otaknya mereka. This is the best body part for them. Dengan makan otak manusia, mereka bisa mengalami flash back memori manusia yang dimakannya. Nah, si zombie ganteng ini memakan otak pacarnya si Julie. Pacarnya bernama Perry, diperankan oleh Dave Franco, adiknya James Franco. Si Perry ini juga ganteng by the way. Walhasil, si zombie ganteng bisa ngerti masa lalunya si Julie.

Dave Franco sebagai Perry

Dari adegan baku tembak dan prasmanan manusia ini, sahabatnya Julie, Nora, selamat karena sembunyi di bawah meja lab sementara si Julie akhirnya diselametin sama si zombie ganteng. Aneh banget kan, biasanya manusia dimakan, ini diselametin dan dibawa pulang. Supaya nggak ketahuan sama temen-temen zombie ganteng yang lain, si zombie ganteng sempet ngotorin mukanya si Julie supaya bau manusianya kesaru sama bau zombie.

Lalu kembalilah mereka ke daerah airport. Julie tinggal untuk beberapa hari di sebuah pesawat kosong tempat zombieganteng tinggal. Alhamdulillah Julie ini termasuk cewek keren sehingga dia merasa nggak perlu untuk foto-foto di dalem pesawat dengan hashtag #private_jet #jet_pam berderet-deret ala ala Princess Syahrini. *hanya yang punya instagram yang ngerti 😆*

Adegan di hari-hari selanjutnya adalah Julie dan zombie ganteng yang semakin mengenal satu sama lain dan semakin akrab walopun si zombie ganteng ini semi gagu dan kulitnya abu-abu. Tetep gue kagak ngerti apa daya tarik utama dari pacaran sama mayat. Tapi si zombie ganteng ini emang sweet sih… selain nemenin dan jagain si Julie (dalam dunia nyata kegiatan ini biasa kita sebut penculikan), mereka juga nyari sisa makanan yang tertimbun di pesawat, main-main, dengerin koleksi vinylnya si zombieganteng, liat-liatan, terus latihan dance bareng. Ini sebenarnya nggak beda jauh sama adegan sinetron dangdut di Indosiar yang gue liat beberapa tahun lalu, ketemu taman sama kolam dikit, tahu-tahu mereka nyanyi dan nari-nari, sementara gue mengira-ngira letak tapenya ada di mana. Kenapa di taman terbuka mereka bisa minus one? #ABAIKAN

Tapi cute kok adegan-adegan PDKT ini, nggak yang bikin lo pengen nimpuk layar kayak pas lagi nonton Bella sama Edward lelumpatan dari satu pohon ke pohon lain serasa dunia milik berdua… padahal kayak sepasang kera lagi pacaran 😆

*teknik PDKT anti mainstream: mall hopping is so last year…

…let’s do tree hopping instead, Bella!* 😆 😆 😆

Oh iya, si zombie ganteng ini nggak inget sama namanya sendiri, jadi ketika ditanya, dia cuma menyebutkan satu huruf yang disinyalir adalah inisial namanya dulu. Nama si zombie ganteng adalah:

“R”

Nama aslinya:

“Rrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr”

*mamam*

Oke lanjut. Setelah mereka deket selama beberapa hari dan dengan diselingi adegan Julie mencoba kabur untuk kembali ke camp di area manusia sana, tapi beberapa kali percobaan gagal terus karena dia ketahuan sama zombie–zombie lain, si mas “R” inilah yang nyelametin dia dan lagi-lagi si Julie dikekep di ruang pesawat. Untungnya ada mobil-mobil nganggur untuk mengisi kebosanan mereka, jadilah ada adegan mereka kebut-kebutan di landasan pesawat yang luas itu. Even Top Gear is zombified.

Karena si Julie butuh banget untuk pulang, setelah melewati beberapa rintangan, si “R” pun nemenin Julie pulang. Mereka berdua kemudian sembunyi di rumah-rumah kosong di suatu area komplek gitu. Di sinilah adegan-adegan malu-malu anjing antara sepasang muda-mudi kembali terjadi. Terus ada fenomena yang aneh lagi, si “R” merasakan tubuhnya agak menghangat, dia merasakan ada kehadiran detak jantung walaupun nggak konstan, dan dia mulai bisa bermimpi (dan tentunya di dalem mimpinya ada Julie). See, even zombie cakep aja bisa dangdut kayak begini.

Besokannya, mereka misah (kalo nggak salah si Julie ninggalin si “R” diem-diem). Julie kembali ke camp, “R” berusaha kembali ke habitatnya, di tengah jalan si “R” ketemu temen-temen zombienya yang berusaha mencari si “R.” Rupanya the Bonnies alias para zombie tulang belulang itu lagi mengejar manusia, sementara para zombie berdaging ini malah sebelumnya mengalami kejadian yang aneh di airport. Mereka mulai bisa ngerasain emosi, memori masa lalu, pokoknya perasaan-perasaan kasih sayang dan kehangatan gitu, deh. Mereka menduga mereka bisa ngerasain ini karena pasangan Julie & “R” yang saling membantu dan nempel terus ituh.

KEDANGDUTAN INI TELAH MENYEBAR, SODARA-SODARA!

Ya udah deh, akhirnya si zombie-zombie semok ini nunggu di satu stadion sementara si “R” mengejar Julie kembali untuk ngasih tahu kalau ada perubahan besar yang terjadi di dunia zombie (selain para bonnies lagi ngejar-ngejar mereka). FYI, si Julie ini punya bapak seorang pemimpin yang anti zombie kelas berat, alias kalau liat zombie langsung main tembak aja karena dianggap ganas dan merugikan. Sementara kalo akik ketemu zombie macem “R” yang ada malah gue yang ganas. *RAWR* 😆

Nah, si bapaknya Julie ini butuh diyakinkan kalau kaum zombie udah berubah, dan menurut Julie dan Nora yang malem itu rumahnya disamperin sama si “R,” nggak ada sosok yang lebih tepat untuk nyampein perubahan itu ke bokapnya Julie selain “R” sendiri. Masalahnya, si “R” ini kan masih zombie pucet, bukannya diladenin bapaknya yang ada malah langsung dibunuh begitu berhadapan. Lalu untuk menghindari hal itu, Julie dan Nora melakukan sesuatu yang cencu saja tidak masuk akal: ngedandanin si “R” biar nggak pucet lagi.

Jadi adalah momen-momen si “R” ini kemudian mandi. Di film sih kayaknya seksi ya bok ada laki mandi di bawah pancuran. Tapi di dunia nyata, adakah horor yang lebih serem daripada ngeliat MAYAT MANDI SENDIRI?

Mandiin mayat aja udah horor gila, ini mayatnya mandi sendiri.

Allahuakbar! 😆

“Iya dek, aku maafin kamu nggak pake baju gitu. Sering-sering, ya” 😆

Eniveeei… setelah diana mandi, Julie dan Nora mulai mendandani si “R” agar mukanya terlihat hangat dan cerah. Caranya dengan ngasih “R” bedak, foundation, blush on, dan lipstik biar bibirnya nggak pucet. Sampe sini zombie ganteng pun berubah menjadi zombie banci. Blush onnya ketebelan soalnya 😆

*kasih kecrekan*

Lalu abis didandanin, si “R” dibawa ke bapaknya Julie, lalu niat ngomong gagal karena bapaknya Julie galak bener, akhirnya Julie dan “R” kabur sementara Nora yang nyelametin keadaan (supaya bapaknya Julie nggak ngejar si “R”).

Udahlah itu si “R” dan Julie dikejar-kejar sama para bonnies, di adegan paling genting, yang mana si “R” sama Julie udah buntu, nggak ada jalan lain buat kabur, mereka akhirnya loncat ke bawah (ada kolam). Di sinilah kita bisa melihat kecemenan para bonnies. Bentuk sih serem ya, tengkorak buteg, makannya manusia, kerjanya menggertak dan menyerang, giliran loncat ke bawah kagak berani. Ini kemudian jadi jembatan adegan dangdut berikutnya:

Julie & R kecebur bareng… lalu ciuman.

Nah, pas mereka mau jalan keluar kolam, tahu-tahu bapaknya Julie udah nangkring aja sambil bawa tentara-tentaranya. Belum juga Julie selesai ngomong, tiba-tiba “JEDER!”, si “R” pun ketembak… lalu secara ajaib “R” yang harusnya kagak kenapa-kenapa secara diana ini mayat, tahunya berdarah.

Ya ampun sini sayang aku papah… *abis itu malah gue yang ditembak bapaknya Julie* 😆 😆 😆

Setelah adegan “R” berdarah pas ketembak itu, bapaknya Julie pun kebuka matanya dan beneran percaya bahwa kaum zombie memang berubah. Akhirnya nggak lama kemudian, si tembok Berlin itu runtuh lalu manusia dan zombie mulai hidup berdampingan. Mereka juga nggak sekumel dulu, udah hampir kayak manusia sih pokoknya, apa jadi manusia beneran, ya? Entahlah, yang jelas si “R” juga udah nggak pucet dan nggak perlu didandanin kayak banci lagi. “R” and Julie then lived happily ever after. THE END.

Muke-muke minta dipagut

Lalu apakah inti cerita di atas?

nggak pucet, nggak gaul

Sampai jumpa di review-review selanjutnya, teman-teman. Wassalam.