Lirik-Lirik Mematikan Itu…


Karena suka koleksi quotes dari jaman SMA dulu, gue suka rajin merhatiin/baca lirik lagu yang liriknya layak dikutip, nggak terkecuali juga lagu-lagu Indonesia. Gue suka lagu-lagu yang puitis tapi nggak bikin “merinding” karena jatuhnya lebay atau gombal. Well, masalah selera, sih. Cuma kagum aja sama penulis-penulis lagu yang bisa milih diksi sederhana tapi “ngena” atau yang puitis sekalian tapi “nampar.”

Anyway, here are some of my favorite song lyrics from our Indonesian singers/bands/song writers. You got any favorites too?

Bersenang-senanglah, karena hari ini yang kan kita rindukan

di hari nanti

sebuah kisah klasik untuk masa depan…”

-Sebuah Kisah Klasik, Sheila On 7

Semua tak sama, tak pernah sama…
Apa yang kusentuh, apa yang kukecup…
Sehangat pelukmu, selembut belaimu…
Tak ada satupun yang mampu menjadi sepertimu…

Sampai kapan kau terus bertahan…
Sampai kapan kau tetap tenggelam…
Sampai kapan kau mesti terlepas…
Buka mata dan hatimu, relakan semua…

-Semua Tak Sama, Padi

 

Kularut luruh dalam keheningan hatimu
Jatuh bersama derasnya tetes airmata
Kau benamkan wajahmu yang berteduhkan duka
Melagukan kepedihan di dalam jiwamu

Tak pernah terpikirkan olehku
Untuk tinggalkan engkau seperti ini
Tak terbayangkan jikaku beranjak pergi
Betapa hancur dan harunya hidupmu

-Rapuh, Padi

 

Tahukah lagu yang kau suka
Tahukah bintang yang kau sapa
Tahukah rumah yang kau tuju
Itu aku…

-Itu Aku, Sheila On 7

 

Pedih nyatanya yang tak terjawab
Mampu menjatuhkanku yang dikira tegar
Kau tepikan aku, kau renggut mimpi
Yang dulu kita ukir bersama
Seolah aku tak pernah jadi bagian besar dalam hari-harimu

Lebih baik kita usai di sini
Sebelum cerita indah tergantikan pahitnya sakit hati
Bukannya aku mudah menyerah, tapi bijaksana
Mengerti kapan harus berhenti
Ku kan menunggu, tapi tak selamanya

-Usai di Sini, Raisa

 

Bersepeda kau kubonceng di depan, kubilang jok b’lakangnya lenyap semalam
‘Ntah apa memang perlu, semua siasat itu
Kucuri hirup wangi rambut barumu, makin cepat kukayuh pedal s’pedaku

Tawamu berhamburan, raguku pudar
Yakin kupastikan, harapanku berkembar
Terang saja langitku
masih sempat c’rah biru
meski musim kian tak menentu
Indah hari itu

-Indah Hari Itu, Float

 

Memandangimu saat senja
Berjalan di batas dua dunia
Tiada yang lebih indah, tiada yang lebih rindu
Selain hatiku, andai engkau tahu

Di pantai itu kau tampak sendiri
Tak ada jejakku di sisimu
Namun saat kau rasa pasir yang kau pijak pergi
Akulah lautan memeluk pantaimu erat

Jingga di bahumu, malam di depanmu
dan bulan siaga sinari langkahmu
teruslah berjalan, teruslah melangkah
ku tau kau tau, aku ada

-Aku Ada, Arina Mocca & Dewi Lestari

 

Jikalau telah datang
waktu yang dinanti
Ku pasti bahagiakan
dirimu seorang

Kuharap dikau sabar
menunggu…

Berilah daku waktu, ‘tuk wujudkan semua
Janji ini untukmu, ku tak akan lupa
Kuharap dikau sabar menunggu…
Kupasti akan datang
untukmu…

-Jikalau, Naif

 

Kau yang paling setia, kau yang teristimewa
Kau yang aku cinta, cuma engkau saja
Dari semua pria aku yang juara
Dari semua wanita kau yang paling sejiwa

Denganmu semua air mata menjadi tawa suka ria
Akankah kau selalu ada menemani dalam suka duka
Denganmu aku bahagia, denganmu semua ceria
Janganlah kau berpaling dariku

Karena kamu cuma satu untukku

-Karena Kamu Cuma Satu, Naif

 

Pernahkah engkau sadari?
Bahwa kau s’lalu meniadakan aku

Kau yang s’lalu bilang
S’lalu bilang ‘tuk tetap aku di sini
Tak kah berarti?
Bahwa yang kau bilang
Yang kau bilang
Kita saling memiliki
Di mana aku di sini?

-Di Mana Aku di Sini?, Naif

 

aku…
hanya sinar yang melintas sekedip
bagai kunang-kunang kecil
dan engkau sayap sayap yang meranggas
seusai…
sekepak kau mengudara
membawa hatiku semua…€

kita
ialah kata yang terlambat tercipta
yang semestinya tak terjadi
dan cinta
ialah rasa yang pertama dan terakhir
tuk merangkum kerinduan
kepasrahan dan maafku

tuk semua yang terlambat kulakukan
tuk semua yang tak sanggup ku janjikan
tuk semua…

-Semua Yang Terlambat, Marcell

 

And my ultimate favorite that I hope someday could be my wedding song (if it ever happens…)

dari yang sudah-sudah
cinta hanyalah bualan
dari yang sudah-sudah
hanya rasa tanpa tujuan

aku ingin berhenti
lelah aku mengarungi
aku ingin bersandar
menikmati bintang berpijar

sampai nanti
sampai kita bertemu kembali
sampai nanti
cahayamu menuntunku lagi

jangkar sudah terjatuh
aku sudah benar-benar luluh

-Mercusuar, Kunto Aji

 

 

2 comments

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s