Feature photo is taken from: @purenewzealand & @talman
Sudah tiga tahun berlalu sejak buku pertama gue dirilis, dan sampai detik ini, buku kedua gue nggak kunjung jadi. It will sound like a lame and cliche excuse, but judging from how my years have developed, I realized these past few years I’ve been a lot busier and therefore it is easier for me to get stressed out and moody. Apakah ini memengaruhi produktivitas gue menulis di blog dan buku? Tentu saja. Dengan waktu yang semakin sedikit, di setiap waktu luang yang ada gue berusaha untuk mengerjakan side project gue yang lain, hang out sama temen, ketemu orang-orang baru, catch up sama keluarga, dan berusaha menjejalkan coffee trip setiap weekend dan kapan pun gue traveling ke kota-kota besar (90% destinasi traveling gue adalah kota-kota besar). Kalo waktu luang sudah habis, gue balik ke kerjaan. Ulangi ritme ini bertahun-tahun dengan selingan stress dan mood yang datang dan pergi di hidup mbak-mbak kantoran kebanyakan acara ini maka jadilah gue sampai di titik burnt out. Fatigue. LELAAAH. Dan rencana gue untuk menyelesaikan buku kedua cuma jadi wacana dengan progress yang nggak signifikan.
Gue tau setiap gue udah stress biasanya pelarian gue adalah traveling, atas nama mencari inspirasi baru. Tapi gue sadar, walaupun udah sering traveling, sepertinya gue butuh “suntikan” yang baru dalam jalan-jalan. I need a bigger “push” to get my groove back. Itu kenapa setahun belakangan gue udah mengincar satu destinasi baru yang gue yakin bisa bikin gue “napas” lagi, terinspirasi lagi, bisa ngulik sisi-sisi baru dari diri gue yang nggak pernah berani gue eksplorasi sebelumnya dan terutama bisa nge“push” gue untuk menyelesaikan buku kedua gue tahun ini.
Apakah destinasi itu?
Kenapa New Zealand?
Kenapa harus New Zealand, Tep? Kenapa nggak Eropa, Amerika, Indonesia, Australia, atau atau destinasi-destinasi lain yang lebih umum?
Karena (buat gue), kalau pengen ngerasain sesuatu yang beda, dapet perspektif yang beda, ya harus ke destinasi yang punya kemampuan memberikan pengalaman yang beda juga. Dari hasil baca-baca di www.newzealand.com dan ngobrol dengan temen-temen gue yang udah pernah ke sana, I know that this country has best of both worlds. Mereka punya lansekap alam dari utara sampe selatan yang “out of this world” BANGET, punya city life juga, apalagi buat gue yang doyan ngopi dan kerja di coffee shop (Fun fact: Wellington adalah salah satu kota yang masuk dalam daftar 8 of the world’s great coffee cities versi CNN di tahun 2014), daaan yang paling penting, karena niat utama gue adalah pengen menyepi dan nyari inspirasi, gue yang doyan banget ngelamun sambil dengerin musik sendirian ini pun butuh destinasi yang bisa mengakomodir kebutuhan gue ini. Biar hasil gue bengong ini ada faedahnya gitu (=jadi buku). New Zealand ini adalah negara yang luasnya kurang lebih sama/hampir mendekati UK dan Jepang, tapi jumlah penduduknya JAUH lebih sedikit. Menurut Mbak Ani Nasution, Country Manager Tourism New Zealand Indonesia, UK punya 60 jutaan penduduk, Jepang punya 120jutaan penduduk, sementara New Zealand cuma ditinggali 4 jutaan orang. Lah ama Jakarta doang aja banyakan Jakarta. Lau liat aja tuh KRL kita tiap pagi ama pulang kantor, kalo dikumpulin jadi satu jadi negara baru kali : ))
Artinya apa? Artinya niat gue untuk menyepi dan menyendiri menjalankan liburan cari ilham akan berjalan dengan aman dan tentram dengan udara bersih dan pemandangan spektakuler akan terpenuhi di NZ. Hal ini udah dibuktikan sama beberapa temen gue yang sempet road trip di sana 1-2 tahun lalu.
Ini temen gue yang bulan madu selama 24 hari di sana. Ampe mau nangis gue liat foto-fotonya, hahaha.
*Wawancara mendalam sama temen gue satu lagi. Makin mupeng. Hahaha.*
Okay, okay. We get it, Tep. Lo mau menyepi sambil nulis kan di sana?
Well of course, but not entirely.
Jadi lo mau ngapain aja di New Zealand?
Namanya mau nyari inspirasi dan refreshing, seperti yang gue bilang tadi, New Zealand has best of both worlds. Banyak banget aktivitas yang bisa dilakukan di sana. Tapi yang paling penting sih, gue pengen banget nyoba hal-hal yang nggak pernah gue cobain sebelumnya. Biar gue bisa pulang dengan cerita baru gitu loh. Marischka Prudence, salah satu travel blogger terkenal di Indonesia yang udah bolak balik ke New Zealand sempet bilang waktu gue ikutan blogger gathering awal Maret ini:
“Banyak temen-temen gue yang nggak adventurous sama sekali begitu sampe di New Zealand berubah jadi adventurous karena nggak mau ngelewatin kesempatan nyobain ini itu di sana. Yang tadinya nggak berani sama sekali jadi berani.”
THIS is the little push I said I needed. I need to break free a little. Bukan cuma bisa duduk diam menikmati pemandangan sambal menuliskan ide-ide tulisan baru, gue juga pengen banget melakukan hal-hal di bawah ini supaya ada pengalaman baru, perspektif baru, dan jadi cerita baru.
1. Living that Hobbit Life in Hobbiton
gambar dari sini
Kalau ke NZ, nggak afdol rasanya kalau nggak ke set Lord of the Rings ini. Marischka Pru bilang, setelah syuting Lord of the Rings selesai, pemilik lahan tempat set Hobbiton ini dibuat nyaranin supaya tempat ini nggak dibongkar, tapi dijadikan spot wisata. Emang dasar manajemennya bagus banget, yah, tempat ini dipertahankan dan dirawat sebaik mungkin seolah hobbit-hobbit ini masih tinggal di sana. Jadi katanya bunga-bunganya selalu fresh dan bahkan jemuran bajunya aja tetep dipakai loh, as if kita beneran lagi main ke desa mereka pas hobbit-hobbitnya lagi nggak ada. Di sini kita juga bisa ngebir di Green Dragon Inn, semacam bar yang juga bagian dari film LOTR. Barnya ya seukuran hobbit-hobbit itu. Di sini bahkan ornamen koin di lantai (seolah ada koin jatuh) juga tetep dipertahankan. Gemes banget, deh!
*allahuakbar* (Ini The Shire waktu malam. Gambar dari sini)
2. Ngerasain Road Trip!
Kegiatan wajib lainnya kalau punya banyak waktu di New Zealand adalah Road Trip! Temen gue tadi kan road trip 24 hari dan sukses mangap nggak kelar-kelar karena pemandangan di sepanjang jalan di sana terlalu cakep. Menurut salah satu travel blogger kenamaan kita, mbak Trinity Traveler (yang dia sampaikan ke Marischka Pru), ke New Zealand tuh ibarat jalan-jalan bawa frame/bingkai (foto) kosong. Lo taruh bingkai itu di sisi mana saja di negara ini, lo akan tetep dapet pemandangan yang LUAR BIASA. Ibaratnya manusia, New Zealand ini semacem Dian Sastro lah ya: kagak pernah jelek. Hauahaha. Nah, perjalanan darat keliling New Zealand ini bisa temen-temen tempuh dengan nyetir sendiri (setirnya sama kayak di Indonesia), naik kereta, atau naik bis. Kalo gue sih cita-citanya pengen road trip terus berhenti-berhenti bentar buat bengong dan nulis. Biar kayak Taylor Swift (yang malah sekalian syuting MV “Out of the Woods” di NZ).
gambar dari sini
gambar dari sini
3. “Starry starry night” di Waitomo Glowworm Cave
Belum sampe sana aja gue udah kebayang banget betapa gue akan super in awe sama tempat yang satu ini. Waktu Marischka Pru presentasi soal NZ, destinasi ini langsung gue tandain di kepala. Gimana nggak. Kapan lagi lo punya kesempatan untuk masuk gua yang menyala? Dan ini semua murni karena alam loh. Temen gue yang kemaren liat fotonya ngirain itu guanya pake lampu -_- Kesel -_- Gua ini adalah fenomena geologi yang udah lebih dari 125 tahun ada. Kita bisa naik boat ke dalam dan melihat stalaktit di atas gua ini menyala karena ada spesies glowworm Arachnocampa luminosa (yang cuma ada di NZ) di atasnya. Gua ini berada di region Waitomo, North Island.
gambar dari sini
4. Bungee Jumping & Sky Diving
Kalau ke NZ, nggak afdol rasanya kalo nggak nyobain sesuatu yang memacu adrenalin… apalagi buat gue yang cemen berat ini *nunduk.* Sebagai orang yang takut sama ketinggian dan pada dasarnya nggak perkasa-perkasa amat, gimana mau merasa “inspired” kalau stuck di comfort zone. Nah, gue udah ngincer sky diving sama bungee jumping di NZ nih buat uji nyali dan mengurangi rasa takut sama ketinggian. Di sini bungee jumpingnya bukan bungee jumping standar loh yaaa… Kita bisa coba di spot pionir bungee di NZ, yaitu Kawarau Bungy yag udah ada sejak 1988 (tingginya sekitar 43m) atau bisa di Nevis Bungy yang paling tinggi di NZ sekalian (134m! YAWLAH!). Siap-siap baca doa gue di sini!
Foto dari sini.
Soal sky diving, kan gue juga pengen ye selfie di udara kayak adventurer-adventurer lainnya, menurut gue sih nggak seserem bungee karena ada yang jagain. So I wanna experience “flying” this way 🙂
*cita-cita: foto kayak Pru di langit kayak gini. foto dari sini*
5. Mandi Lumpur
Nah, ini nih salah satu hal yang bikin gue penasaran BANGET sejak dijelasin sama Mbak Ani beberapa waktu lalu. Gue pengen banget nyobain mandi lumpur di Rotorua, tepatnya di Hells Gate Geothermal Park and Mud Bath Spa. Mandi lumpur ini adalah tradisi dari suku Maori lokal mereka, Ngati Rangiteaorere, termasuk di dalamnya pijat tradisional ‘Miri Miri.’ Fun fact: Kalo ingatan gue bener, tempat mandi lumpur ini punya orang Indonesia, loh!
Karena mandi kembang is so last year.
Foto dari sini.
How Do We Get There?
Udah baca kan betapa menariknya NZ? Kalo kalian juga sama mupengnya dan pengen ngerencanain liburan ke New Zealand juga (which I think you really should), kebetulan awal bulan Maret ini gue sempet ikutan blogger gathering (sekaligus kompetisi blogging berhadiah NZ trip) yang diadain Female Daily, Dwidaya Tour, Malaysia Airlines, dan New Zealand Tourism Board Indonesia. Kita harus mulai dari mana nih nyiapin tripnya?
Worry not, I’ve got the answers!
Selain informasi gue yang di atas bisa kalian cari informasi lebih dalamnya di www.newzealand.com yang juga sudah berbahasa Indonesia. Mulai dari pilihan aktivitas sampe langkah-langkah dan tips persiapan. Fun fact: Kalau apply visa keluarga, kita cukup bayar untuk satu orang aja selama anggota keluarga yang lain berusia di bawah 20 tahun. Jadi misalnya orang tua bawa lima anak, selama anak-anaknya nggak ada yang di atas 20 tahun, berarti yang bayar cuma orang tua itu.
Managing your trip: Kalo temen-temen nggak ada waktu, bingung, atau nggak mau repot ngurus ini itu, you can use Dwidaya Tour‘s service. Kantor cabangnya ada di mana-mana, bahkan di pusat-pusat perbelanjaan besar sehingga gampang dijangkau. Kalau pengen lebih praktis tentu saja tinggal ke website atau mobile apps mereka. Yang diurusin sama Dwidaya Tour ini menyeluruh, jadi kita bisa minta diurusin semua atau mau ala carte juga bisa. Mulai dari cari tiket (bisa dicari online lewat web/apps mereka, telepon, dateng ke kantor, atau travel fair), hotel, tour, ngurusin visa, paket wisata + tiket atraksi, dan lain-lain. One stop service lah untuk travel needs. Praktis!
Terbangnya naik apa? Sampai saat ini belum ada direct flight dari Indonesia langsung ke New Zealand, jadi semuanya masih transit. Salah satu airline yang punya penerbangan ke sana dengan jadwal yang cukup sering adalah Malaysia Airlines. Apa kelebihannya? Selain punya jadwal terbang 7 (tujuh) hari dalam seminggu, waktu transit di Kuala Lumpurnya terhitung pendek, cuma 1-3 jam maksimal. Ini penting, karena transit kelamaan adalah pangkal dari mati gaya dan cranky. So you don’t have to worry on this part. Lagian KLIA kan nyaman banget buat transit. Untuk penerbangan jauh gue emang nyaman sama Malaysia Airlines (pas Euro Trip dulu gue pake Malaysia Airlines, secara servis termasuk in flight entertainment dan makanan OK banget, pramugarinya juga sigap dan ramah #truestory). Untuk penerbangan ke Auckland mereka pake armada Airbus terbaru yaitu A330-300 jadi perjalanan akan semakin nyaman. LAAAF.
Apa yang spesial dengan Dwidaya Tour & Malaysia Airlines? Dwidaya Tour punya banyak promo tiket murah (udah gitu suka ngasih hadiah kejutan ke pengunjung travel fair) dan suka bekerja sama dengan Malaysia Airlines juga. Beberapa waktu lalu Malaysia Airlines khusus memberikan harga promo hanya untuk pembeli di Dwidaya Tour dengan harga tiket PP ke Auckland cuma 8 jutaan aja. Setahun gue browsing, belum pernah gue dapet harga segitu dengan fasilitas setara Malaysia Airlines. Jadi mendingan kita standby aja terus cari promo tiket Dwidaya di sini, siapa tau MH ngasih special price lagi 😊
I’ve got everything figured out on what to do, what to see, what I want to achieve from this trip, and how to get there.
Now, why should I win this trip?
I need help in getting my second book done, I need to stop feeling uninspired, and I want to come back to Indonesia feeling refreshed, renewed, and be even bolder as a person. I’m 100% sure New Zealand has everything to offer to help me accomplish that, and help me get my groove back. Lots of people have proven it right, and I want to prove them right too.
I wanna be 100% Pure New Zealand (blogger) ambassador!
Wish me luck guys! (and put it in your bucket list too :D)
NZ negeri impian akuuuuuu 😍😍😍😍😍😍😍
amin semoga kita bisa ke sana yaaaa!
My dream country to visit..good luck ya Teppy..semoga kamu menang lalu bukumu terbot supaya gue review(suka2) lagi 😊
amin joeyyy, thank you banget yaaa! aku banyak banget ini utang nulis dan review… thank you so much! :*
Guess this post will be ur birthday trip kak 😝 btw gue ada kontak temen2 disana, if you want some relation.
hahaha amin, ga berani ngarep lol. aku jg ada sahabatku tinggal di sana. thanks so much grace, will ask for the contacts later if luck is on my side hahaha
Sama nih gue juga pengen banget ke NZ, Kak. Good luck Kak Teopy! Semoga menang, semoga pulang buku kedua cepet jadi, trus memuhin tl dengan foto-foto keren NZ. Amiin
amiiiiin, terima kasih neng 🙂 amin jg untuk kamu, semoga kita kesampean ke sana yaaah! ❤
Good luck Teppy with the book, and welcome to NZ 🙂 saya sudah tinggal di sini dari tahun 2011 dan betul banget tentang bingkai foto di mana-mananya itu 😀
amiiin mariska, thanks so much. you’re lucky, such a picturesque home of yours 🙂
Wohoo… Cool Tep..
wah gila banget pemandanganya keren banget buset !! :O
wih keren banget 😀
hoaaahh asik sekali NZ …
Alhamdulillaaaaaah ya tep, another bucketlist lo bakal dicontreng lagi, ikut seneeeeeeeeeeng, have fun there tep, dan ditunggu foto2 kecenya ( aku siap2 iri ) 😀
Beberapa tahun belakangan ini NZ termasuk destinasi impian banget ya, ada juga yang bahkan tinggal di sana.
Good luck ya! Semoga buku keduanya “lahir” di negara impian 😀
thank you so much Jane!
[…] Trip ini adalah hadiah dari kompetisi blogging tertutup yang diadain sama Dwidaya Tour bekerja sama dengan Malaysia Airlines, Ne…. […]
Roadtrip north & south is a must! Udah browsing Glenorchy kah.. cantiiikkk kayanya buat menyepi 🙂 Good luck on your mission ya!