Don’t Let Your Travel Bug Die!


October 2011.

A close friend of mine handed over a wooden jewel box to me as a gift, as he just got back from London. I opened the box and couldn’t help but smile as soon as I read his post-it message.

Exactly what I need.

Sudah sejak lamaaa sekali gue bermimpi untuk bisa jadi traveler.

Ini semua berawal 5 tahun lalu setelah gue menginjakkan kaki di Belanda untuk pertama kalinya, yang menjadi salah satu turning point di hidup gue.

Bagi seorang mahasiswa yang untuk nambah uang jajan aja kudu ngajar kursus, gue nggak pernah mimpi untuk bisa terbang ke benua lain. Jangankan ke benua lain, ke Bandung aja gue nabung. Gue nggak pernah merasa gue ini beruntung (soalnya ikut kuis dan door prize apapun nggak pernah menang, hahaha), sampai hari itu.

Bayangin, di satu hari, gue dipanggil fashion show produk batik seorang designer Jogja yang ternyata diundang ke Belanda untuk jualan dan fashion show di Tong-Tong Fair, Den Haag, selama 10 hari.

Kenapa beruntung? Karena dari tiga model yang ada di situ hari itu, cuma gue satu-satunya yang bertugas sebagai model pengganti, karena ada satu model yang berhalangan hadir. Mungkin situasinya akan berbeda sekarang kalau waktu itu gue nggak dipanggil untuk ngegantiin dia.

Dan hari itu juga, si desainer mengutarakan niatnya untuk mengajak kami bertiga bantuin dia jualan & meragain bajunya di Belanda. Semua akomodasi ditanggung dan dikasih honor. Dia nggak milih modelnya siapa, dia cuma ngajak yang saat itu ada di depan matanya.

Pulang ke rumah, gue langsung cerita ke bokap nyokap gue. Histeris bok gue!

Bokap udah masuk tahun kedua masa pensiunnya waktu itu, dan gue, nyokap, bokap, serta dua adek gue yang masih sekolah tinggal berhimpit di satu rumah kontrakan di perkampungan Betawi di daerah Jakarta Barat. Money was super tight at that time, sehingga gue juga cari kerja part-time untuk nambahin uang jajan. Ya kali kepikiran buat ke luar negeri, seumur-umur beli Starbucks aja gue nggak pernah waktu itu, saking mau ngirit.

Lalu tiba-tiba ada yang ngajak gue ke Belanda gratis? MIMPI APA GUE SEMALEEEM?

Sampai kapanpun, gue nggak akan pernah berhenti bersyukur untuk hari itu. Dan gue nggak akan melupakan trip-of-a-lifetime pertama gue ini. Walopun sambil kerja (a.k.a jaga stand lebih dari 10 jam tiap harinya, dan hanya bisa kabur jalan kadang-kadang), pengalaman yang gue dapet berharga sekali. Traveling mengajarkan lo banyak sekali hal yang mungkin nggak akan lo dapatkan secara akademis. Traveling itu nambah temen baru. Traveling bikin lo secara nggak sadar jadi lebih observant dan bisa menemukan hal-hal baru, karena sifatnya yang asing, nggak kayak di negara sendiri. Traveling juga menyadarkan lo, bahwa seindah-indahnya negara orang, tetep nggak ada yang ngalahin kampung halaman sendiri. Ini gue sadari setelah gue balik ke Indonesia dan secara membabi buta makan masakan ikan asin buatan nyokap selama seminggu, nggak ada yang ngalahin, dah! Hahaha…

Traveling juga memberikan efek surreal yang nggak bisa lo jelaskan sama sekali. Apa yah namanya, perasaan “membuncah” dalam hati. Kayak hati lo seneeeng banget bisa ada di suatu tempat yang indah yang belum pernah lo liat sebelumnya, tapi nggak bisa ngasih tau siapa-siapa, kira-kira gitu deh.

Perasaan ini terjadi menjelang penghujung trip Belanda gue. Satu malam terakhir, sang desainer bilang mau ngajak kita ke… PARIS! Yak, sebagai bonus bekerja berhari-hari, kami diajak ke Paris. Sehari doang, sih, TAPI KAPAN LAGI LIAT MENARA EIFFEL!

So there I was, standing in front of the Eiffel tower, feeling absolutely flabbergasted because I could not believe what’s in front of me. This world-renowned Paris icon stood before my eyes. Sumpah, rasanya waktu itu gue pengen nelpon emak gue cuma untuk bilang: “Mah, kakak di depan menara Eiffel, mah!”

Bagus kagak bawa tiker sama rantang gue ke sono. Norak bener, kan, gue? =)))

Terus terharunya pas udah pulang dan nyokap liat-liat foto di Eiffel, dia bilang: “Ih merinding deh mama, kakak udah sampe sana. Mama pengen banget bisa ke sana, tapi seneng anak mama paling nggak udah bisa liat langsung duluan.”

AKU. MAU. NANGIS.

Semoga satu hari nanti gue kalo kami semua dikasih rejeki dan umur panjang, gue bisa ngajak nyokap ke sana. AMIN YA TUHAAAN.

Bertahun-tahun sejak trip itu, gue nggak pernah traveling lagi sampe kira-kira tahun lalu, tapi itu juga trip ke Jogja dan Bali aja. Yang ke Jogja juga untuk urusan kantor sebenernya.

Dari rentang waktu 2007-2011, walaupun gue nggak jalan-jalan, ada banyak sekali hal yang terjadi yang merupakan efek dari perjalanan gue ke Belanda waktu itu. Gue dapat banyak banget temen baru dari Belanda dan beberapa negara Eropa lain sehingga network makin luas. Pun karena kantor gue yang sekarang adalah perusahaan Belanda dan bos gue kebanyakan dari Eropa (salah satunya Belanda juga), maka gue jadi lebih mudah nge-relate ke mereka, ice breaking jadi lebih gampang, dan topik obrolan lebih banyak. Bahas aja tentang negara mereka, tau-tau jadi ngobrol deh. Imbasnya? Mereka jadi lebih inget keberadaan elo. Ini tentunya, sebagai penyeimbang topik obrolan penting lainnya ya… Just because you know a lil bit more about their country doesn’t mean they will like you more, but it helps you a bit to “sell” yourself and to talk to them easier.

Anyway, sejak akhir tahun lalu, gue masuk ke fase turning point gue yang kedua. I was back to being single.

Seketika gue langsung mereview hidup gue beberapa tahun terakhir, dan membuat daftar hal-hal yang ingin gue capai dalam hidup, hal-hal yang belum kesampean di tahun-tahun lalu. Being single means total freedom. Total karena gue tidak tinggal sama orang tua, dan tidak punya pacar. Langsung dong, list gue panjang. Selain seketika jadi agak rajin nonton konser, otak gue nggak berhenti mikirin tempat-tempat mana aja yang mau gue kunjungin. Let’s travel, baby!

Desember tahun lalu, gue awali kegiatan traveling gue dengan pergi ke Singapore selama 6 hari dan menghadiahi diri dengan rave partyΒ untuk pertama kalinya di Zouk Out. Bersyukur sekali karena perginya untuk training kantor (jadi tiket sama hotel nggak mikir lagi, nyahahaha) dan bisa curi waktu weekend-an di sana bersama temen lama gue, si Belanda yang maha ganteng.

Maap, salah fokus.

MWAHAHAHA.

Tahun ini, trip yang udah dijalankan adalah trip Aussie di bulan April dan trip Waisak Jogja di bulan Mei. Gue kemudian sadar gue telah menemukan jodoh dari passion gue di dunia tulis menulis: TRAVELING!

Nggak ada yang ngalahin rasanya bisa melihat tempat baru, mengamati, mengambil foto, merekam (dan kadang belagak bak host acara traveling, hahaha) dan kemudian menumpahkannya di dalam tulisan. Di setiap trip pasti gue excited sendiri, nggak sabar pengen bagi ceritanya di blog. Nggak tau kenapa, seneng aja gitu. Dan penyakitnya, traveling itu bikin nagih! Hari pertama setelah balik dari Aussie, hal yang gue lakukan adalah… ngecek harga tiket dan browsing tempat wisata baru. Sakit =))

Dan insya Allah, akan ada empat trip lagi tahun ini yang akan gue laksanakan πŸ˜€ Salah satunya minggu depan, gue akan camping, liat sunrise, dan wisata di Dieng, Jawa Tengah sambil nonton Float perform di alam terbuka. Kenapa bisa-bisanya gue mau ikutan camping? Semenjak tergila-gila traveling, gue jadi punya banyak temen dengan hobi yang sama, sehingga info perjalanan dan program wisata bisa gue dapatkan dengan amat mudah. Pun banyak sekali akun Twitter yang sekarang gue follow, karena mereka suka menawarkan informasi tempat wisata baru, plus paket wisata yang murmer πŸ˜€ Gimana gue nggak ngiler, coba!

Punya hobi yang nagih dan makan biaya kayak gini, kadang bikin orang lain jadi nyinyir. Satu kalimat yang paling sering gue dengar setelah setahun belakangan gue jadi seneng traveling adalah: “Gila lo, Tep. Jalan-jalan mulu kerjanya.”

Walaupun dalam hati gue amini supaya suatu saat kerjaan gue emang akan cuma jalan-jalan, sebagai perempuan yang sensitif, gue bisa membedakan mana ucapan yang nyinyir dan mana yang tidak. Nah, yang ini jatuhnya nyinyir. Sebesar-besarnya keinginan gue untuk ngeledakin bom atom depan muke orang-orang nyinyir ini, gue memilih stay cool kayak kulkas dan senyum-senyum aja.

Nggak perlu kan gue cerita, bahwa sebagai kompensasi dari pemenuhan hasrat traveling ini, gue jadi ekstra medit di departemen pengeluaran lain. Nggak perlu kan dia tau, selama tiga bulan, weekdays dan weekend gue dijejelin sama tiga pekerjaan sampingan (nulis) untuk bantu nutup biaya tiket pesawat, akomodasi, dan uang jajan selama di Aussie? Udah kerja pake darah dan air mata kayak gitu masih ada aja yang nyinyir, belum pernah ditendang ampe Timbuktu kayaknya. Daaan, gimana ceritanya coba gue jalan-jalan mulu, kalo jatah cuti setahun cuma 12 hari? Jadi mungkin di mata mereka gue kerjanya jalan-jalan mulu padahal mah simple aja. Ada hari Sabtu Minggu, ada tanggal merah, ada jadwal cuti, lo atur aja dah tuh sedemikian rupa, you got yourself your traveling calendar!Β Bahkan ngajuin cuti aja gue pake teknik loh, alias ngeliat load kerjaan dan mood si bos dulu.

Tell me which part of those is an easy life for you?

Eniweeei, kembali ke gambar post-it di atas, temen gue yang nulis itu sudah melewati fase traveling ke berbagai negara, baik karena dikirim untuk kompetisi di luar negeri dari kampusnya dulu, maupun ketika dia kerja di satu institusi yang bikin dia harus traveling sana sini. Pun dengan profesi dan posisinya sekarang, gue yakin dia bisa terus jalan ke mana-mana.

Dan mimpi gue adalah supaya bisa kayak dia dengan cara gue sendiri.

Buat temen-temen yang punya cita-cita yang sama, satu hal yang gue pelajari dari semua ini adalah: “Impossible is nothing.” Dulu mimpi gue ini rasanya jauuuh sekali… But you know what, as long as you believe you can, you work hard, sometimes even twice as hard, and have enough patience, the universe conspires with you and it starts to make your dreams come true. Gue harus nunggu sampe berumur 24 tahun dulu untuk bisa mulai membiayai trip gue sendiri. Kalau kalian ada di stage yang lebih awal dan punya kesempatan, mumpung masih muda, why don’t you start now?

As for me, I don’t mind not having all the money in the world… for the world itself is the treasure.

That’s why I have to see it πŸ™‚

Happy traveling, people! Don’t let your travel bug die! πŸ˜€

PS. For “Jazzy”, thank you for your support and for believing in me. I always admire your drive and positivity. For a person as smart, kind, and driven as you are, you’re gonna go far and life will just be splendid. Keep it 5 cm ahead of you πŸ˜€ *gin and tonic cheers* πŸ˜‰

31 comments

  1. Tulisan lo (ya like always sih) bagus banget tep….
    Ya orang2 yg usil mulutnya kan ya namapun usil, kalo kata orang Jawa: angger njeplak, asmuni! Asal muni πŸ˜€ Aku ga terlalu suka traveling sih, tp membaca postingan ini kok jadi pengen balik liburan ke Bandung lagi…..

    Ngomong2 soal quiz and giveaway, temenku ada yg ngadain giveaway dan postingan ini keknya bakalan menang deh, coba cek aja: http://bit.ly/LX7MjN

    Lumayan hadiahnya, novel. Sesuai ama hobinya neng tepski yg lain kan? πŸ˜€ dia jg abis dr Dieng tuh….

  2. suka,suka,suka bacanya! gue kerja di makassar 4 taun, trus pindah ke Pekanbaru dan ikutan komunitas backpacker disini, kerjaannya jalan2 mulu’, tapi seru. bahkan Juni ini gue ngetrip nonton bola (Arema) ke Palembang. banyak hal yg bisa didapat dari travelling. and believe me, lo bakal lebih tau banget tentang karakter temen2 lo dari travelling bareng, langsung ketauan aslinya, mana yg egois, mana yg cuek, mana yg rempong, dsb.

  3. “Bokap udah masuk tahun kedua masa pensiunnya waktu itu, dan gue, nyokap, bokap, serta dua adek gue yang masih sekolah tinggal berhimpit di satu rumah kontrakan di perkampungan Betawi di daerah Jakarta Barat.” —> sedih neng.. :(. jadi malu gue sama elo. positif dan semangatnya patut dicontoh. ga kayak gueeee.. memblee….hehehehe

  4. hai teppy suka banget sama postingan soal traveling ini.
    satu hal yang gw dapet dari traveling, buat elo jadi lebih open minded. lebih bisa menerima dan menghargai perbedaan.
    jalan-jalan bareng yuk heheheh

    • terima kasih sayang, banyak banget dah manfaatnya traveling, aku senaaang, hahaha…

      yuk atuh kalo mau traveling bareng kabar-kabarin πŸ˜€

  5. oh jadi infonya dari mbak tyka ternyata πŸ˜€
    udah lama sebenernya baca2 blog neng teppy ini dr jaman msh di blogdrive udh sering baca, tp slalu jd silent reader :”>
    dimasukkin ya tulisannya, tercatat jd peserta, terima kasih buanyakkk πŸ˜€
    btw..gue juga baru balik dr Dieng bulan lalu, gue tulis cukup beberapa infonya di blog

    *yess akhirnya gw komen juga di blognya Teppy :”>*

    • ealaaaaaaaaaaaaaaah, jangan silent2 atuh πŸ˜€ terima kasih sudah didaftarkan πŸ˜€ aku liat tadi info Diengnya, akan dipelajari, hihihi πŸ˜€ thank youu :*

  6. Aaaaa itu bener banget Tep,,gw juga suka gedeg kalo temen-temen banyak yang bilang “liburan mulu nih kerjanya”. Kaga tahu aje gw nabung dari kapan taon. #curcol.
    padahal dari travelling itukan kita bisa belajar banyak banget.

    • KAAAAAAAAAAN! sama paling sebel udah bilang “jalan-jalan mulu” tapi tiap gue pulang kerjanya nagih oleh-oleh mulu… nggak kelar-kelar -_-“

      • BANGET!!! pas gw balik nagih oleh-oleh, pas gw jalan diributin lagi “jalan-jalan mulu”.
        *tos dulu*

  7. aku senang sudah menjadi “saksi hidup”mu selama beberapa taun terakhir. you changed a lot and you’re getting better and better every time. and I love you for that. Gw selalu inget kala gue judes sama lo karena lo susah dikasih tau dan ada satu saat gw saking kesel nutup telelpon elo dan ngelempar henpon gw ke jok mobil karena waktu itu kita lagi telponan di tengah perjuangan gw nyetir masuk PVJ (dan elo bilang sesuatu yang stupid sama gw – you know what that is, haha). I was so kesel but then I realized thats because I love you THAT much.
    I love it to see how you enjoy this life, mumpung masih muda, mumpung masih punya waktu, punya energi, this life is yours, baby!

  8. Tulisan lo kali ini, bagus banget… Mungkin karena gua pengalamannya mirip elo kali yah, suka traveling, nemu turning point sama kerja keras banting tulang buat jalan jalan….. Hahahaha
    Gua sampe ngirit jatah makan siang cuma buat bisa jalan jalan ke vietnam, tapi pas ngeliat karang karang di ha long bay sumpah rasanya impas dehhh…
    Sayang sekarang sampe tahun depan, berenti dulu kegiatan jalan jalannya karena gua mau nabung buat merit..hehehe

    • hahaaah… salaman dulu! πŸ˜€ semoga lancar yah ngurusin kawinannya dan hepi teruuus! honeymoonya traveling aja! πŸ˜€

  9. Hai Teppy, salam kenal. Suka dgn tulisan ini. Sbg salah satu ‘ehm’ dewan juri, saya sih terpikat, semoga ketiga teman saya yg lain juga suka dan bisa menangis Trave(love)ing hehe. Eniwei, suka jerapah juga????

    • terima kasih banyak ya mbaaak πŸ˜€ semoga temen-temen mbak yang lain bakal suka juga, hihihi… dan iya, saya suka jerapah banget πŸ˜€

  10. Heyhoo Teppy, salam kenal yah…
    Lagi baca2 blog-mu akhir2 ini & pas baca yg ini, haduuuh kasian ya orang2 yg pada nyinyir itu, i feel u.. yaudh sik, kl mereka ga bs traveling masalah mereka..ya ga? *maap terbawa suasana πŸ˜€ *
    Gue jg lg seneng2nya traveling, tp masih balik lagi ke Bali terus 3 yrs in a row kemudian dikarenakan kebosanan yang maha agung, jadilah akhir tahun ini ditutup dg traveling ke luar, krn newbie, jd yg deket2 dulu ajah…*THRmembayangi*
    Gue bisa loh mantengin web berbagai macam airline trus iseng2 kl tgl segini dpt harga brp, kl tgl segitu dpt harga brp, trus bikin2 budgeting atau itinerary *freak*, dan gue jg beli buku2 ttg traveling buat dibaca sblm tidur *berharap bisa apal luar dalem sebelum ke sana*
    Setuju bgt sama “Traveling bikin nagih” <– ini yg bikin tabungan tak kunjung gemuks πŸ˜€

    • Salam kenal, Neng Ayu πŸ˜€ Aje gile travel freak yah ternyataaa… kalo ada info ciamik bagi-bagi yaaa πŸ˜€ tabungan gue juga segini-gini aja nih akibat beli tiket jalan-jalan terus πŸ˜†

      TAPI HAPPY πŸ˜€

  11. spichless !
    itu namanya bener bener beruntung… udah ke belanda ke paris juga wow
    hoki banget kak..
    selamat juga udah dapetin buku traveloveing πŸ™‚
    beruntung ya kita dapet gratis hehe

    salam kenal
    @dianabochiel

  12. Sukaaaa sama tulisan Teppy yang ini. Dan sama juga gedeg banget kalo ada yang bilang “enak lo ya jalan2 mulu”. Padahal kita bener-bener hemat DEMI jalan2. Terakhir Tep *rada kalem* theme blog kita samaan, aku baru ganti juga… πŸ˜€

    • aku juga senang mau traveling sama kamuuu! mari kita galakkan kegiatan keliling dunia iniiih! πŸ˜€ i’m a travel junkie already! *cheers*!

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s