Kalau ngomongin New Zealand, salah satu tempat yang super iconic dan paling dikenal adalah Hobbiton Movie Set. Kalau dulu kalian pernah nonton Lord of the Rings sama The Hobbit, pasti familiar sama scene-scene di bawah ini.
Nah, di trip NZ kemarin gue dapet kesempatan untuk ngunjungin tempat ini 😀 Emang sih gue udah lupa BLASSS sama LOTR-nya, tapi gue nggak lupa sama foto-foto cantik tempat ini yang berseliweran di mana-mana, walaupun nggak bisa relate sama filmnya lagi karena beta hilang ingatan, nyahaha.
Trip gue ke Hobbiton ini adalah bagian dari hadiah trip NZ Dwidayatour, jadi untuk tiket masuk dan transportasi udah diurusin semua. Sekitar jam setengah 8 pagi gue dijemput oleh tour bus rekanan mereka di Auckland, Great Sights, untuk jalan ke Matamata, nama daerah tempat Hobbiton Movie Set ini berada. Perjalanannya kira-kira makan waktu 2 jam kalau dari Auckland. Waktu itu winter udah mau kelar. Gue nggak tau ada pengaruhnya langsung atau nggak, nggak paham juga kalau pas lagi puncak-puncaknya winter apakah pemandangan sepanjang jalan akan beda, tapi yang jelas pemandangan di perjalanan gue waktu itu “hijau” banget. So lush. Nyegerin mata. 😀
Sesampainya di Hobbiton, kami dikasih waktu untuk sarapan dulu. Maklum, dijemputnya kan pagi banget tadi. Di hari pertama gue di New Zealand ini gue udah mempersiapkan mental kalau makan dan minum di sana tuh rata-rata mahal, apalagi kalau di tempat wisata. Anggeplah kayak kalian ke Aussie, tapi mahalan dikit. Pagi itu gue spare 15-20 NZD utk sarapan dan ngopi, untung porsinya besar dan kopinya enak! (Mind you, sekali makan di sana bisa seginian, di restoran fast food bisa lebih murah tapi yah nggak terlalu signifikan)
Abis sarapan kami semua balik ke bis lagi untuk masuk ke Hobbiton, melewati perbukitan yang nggak cuma hijau, tapi banyak sapi dan domba di mana-mana karena ini daerah peternakan. Sepanjang jalan si tour guide nyeritain tentang asal muasal Hobbiton Movie Set ini dibangun dan kenapa dipertahankan sampai sekarang.
Jadi gini ceritanya…
Tahun 1998 dulu, Sir Peter Jackson lagi nyari lokasi syuting buat filmnya (LOTR). Nah, selain nyari daerah perbukitan yang luas dan bisa mengakomodir set yang dia bayangkan, yaitu The Shire seperti yang digambarkan JRR Tolkien di bukunya, Peter Jackson juga pengen lokasinya super private sehingga jauh dari pemberitaan media. Akhirnya dia dan tim nemuin lokasi ini, sebuah peternakan pribadi punya keluarga Alexander yang udah ada sejak tahun 1978.
Mulai Maret 1999, selama 9 bulan lamanya semua kru film ini kerja untuk bikin Hobbiton jadi nyata. Karena keterbatasan dana, Peter Jackson minta bantuan dana ke pemerintah New Zealand. Tapi karena pemerintahan juga nggak bisa bantu dengan uang, akhirnya mereka mengerahkan New Zealand Army untuk ngebantu pembangunan tempat ini, salah satunya membantu pembuatan jalan sepanjang 1,5 km. Di bulan Desember 1999 akhirnya syuting dimulai. Tempat ini akhirnya punya 39 rumah hobbit (hobbit holes) yang tersebar di area seluas 12 are yang diplot jadi lokasi The Shire di Middle Earth.
Setelah syuting selesai, sesuai permintaan keluarga Alexander, nggak semua bagian dari set dihancurin, masih ada yang dibiarin kesisa dan mulai tahun 2002 tempat ini resmi jadi tempat wisata dengan sistem guided tour sampai sekarang.
Di tahun 2009, Peter Jackson balik lagi untuk syuting The Hobbit. Setelah semua proses syuting selesai, nggak ada satu pun rumah hobbit yang dihancurin, semuanya dibiarin seperti di film, dan kerennya lagi kali ini 44 hobbit holes-nya dibangun pake bahan permanen yang tahan lama (nggak kayak pas syuting LOTR dulu). Eh tapi rumah-rumah ini nggak bisa dimasukin, yah. Jadi kita cuma bisa foto di depannya aja.
Gue salut banget sih sama yang gini-gini. Selain filmnya super sukses dan terkenal, eh set filmnya bisa jadi tempat wisata, buka lapangan pekerjaan untuk penduduk di sekitarnya, dan jadi sumber devisa negara pula! Wouldn’t it be great if we can implement the same thing in our country? Turis-turis yang gue temui selain dari Asia tuh jauh-jauh banget. Ada yang dari Perancis, Spanyol, Rusia, bahkan Kanada (ya oloh kagak kebayang gue terbangnya selama apa itu dari sono, gue terbang 10 jam aja udah pengen kayang rasanya) dan semuanya super excited dan bela-belain jauh-jauh hanya karena pengen liat set film ini. Bikin gue bersyukur walaupun dari Indonesia ya negara ini tetep jauh, tapi kebayang nggak sih terbang ujung ke ujung dari Amerika Utara ke Selandia Baru? GILE!
Seperti yang gue bilang di atas, tour di sini itu guided alias diarahkan. Semua timnya profesional dan organized banget, ngejelasin ini itu-nya juga jelas, dan tentu saja selalu ngasih waktu untuk foto, hahaha. Terus di satu spot hobbit hole dia bersedia ngambilin foto SEMUA peserta tur satu-satu. Masnya sabar yaaah… *ya emang itu kerjaannya, Tep* :))
Detil-detil kecil kayak jemuran, balok kayu yang baru dibelah, ornamen depan rumah, bahkan kebun tetep dipertahankan dan dijaga seolah tempat ini ditinggalin setiap hari. Jadi kayak kita lagi main ke perumahan mereka pas mereka lagi tidur/pergi gitu, cuma aktivitas harian mereka nggak pernah dilewatin. GEMES!
Setelah keliling tempatnya kurang lebih 1,5 jam, perjalanan kami tutup dengan makan siang di (sebelahnya) Green Dragon Inn (bar para hobbit yang ada di LOTR dan The Hobbit). Jadi kami dikasih minum di Green Dragon Inn, tapi makannya dihidangkan di tenda sebelahnya. And boy, it was SO GOOD. Sumpah deh tuh buffet makanannya enak-enak BANGET, dari makanan berat sampe dessert! Tolong yang mau ke sana jangan lewatin kesempatan makan siang di sana, ya. Gue aja nyesel nggak nambah, hauahaha…
Baiklah, sekian dulu reportase gue. Yang jelas menurut gue bahkan kalau lo nggak pernah nonton/nggak suka/nggak minat sama LOTR/The Hobbit, this place is not to be missed when you are in New Zealand. It’s so so so beautiful and to think that a place that originally was so beautiful and lush already and have something that grand built meticulously upon it is just… wow.
Gue doain semoga teman-teman yang belum ke sana bisa segera nyusul, yah! ❤ AMIN!
‘Til next post!
gw meng-aamiin-kan doa yang terakhir!!!!
ini bisa masuk k dalam rumah rumahnya ga sih?
amin amin amin!
nggak bisa neng, cuma bisa di depan aja.
gue update deh infonya di post, thanks for the question! lupa masukin info itu, hihi
hoala..pantesan ga ada foto dalem hobbiton..ternyata emang ga boleh masuk yakk
iyaaaah, ancur tuh gue rasa kalo turis2 boleh masuk, secara tiap hari ribuan yang dateng HAHAHAHAH
[…] UP ON THE BLOG: My North Island journey, starting from Hobbiton! Ditunggu, […]
Kak Teppy itu NZ viewnya kek lukisan banget ya. Gak ngikutin LOTR tapi liat postingan ini jadi penasaran sama Hobbiton. Semoga bisa ke NZ lagi ya kak. Doa buat yg belom ke sana juga diaminin deh hahaha.
amiiiin! aku doain kamu ke sana juga! 😀
Amin…doanya.
Yaampun langitnya bersih sekali, pasti sueger benerrr…udaranya.
nice post. Suka dgn gaya bertutur mbak. foto2nya bikin ngileeeeeer ….
terima kasih banyak, Idfi 🙂
Wiowww…luar biasa artikelnya…😊😊😀😀
Hallooo mba… Mau nanya ni… Jd klo.kesini harus pke tour guide ya mba..?? Klo jalan sndri ga bs ya..??
aku kurang tau mas kalo ngurus sendiri. mungkin bisa kalau sampe Aucklandnya, tapi kalau jalan ke sana mungkin lebih baik ikut tour