Bulan November lalu gue dan adek gue sempet liburan seminggu ke Perth, Australia (Terima kasih, Air Asia!). Kebetulan kami punya temen-temen yang tinggal di sana dan Pito yang lagi S2 di Melbourne juga pas lagi libur kuliah, jadi menyusullah anak ini dan kami liburan bareng. Hurrah!

Well, cerita soal Perthnya sih bakal panjang yah, memory kamera gue aja mau meledak saking banyaknya gue ngambil foto, nyahaha. Jadi untuk menghindari postingan yang terlalu panjang, kita bahas satu-satu dulu, aja, deh. Sebenernya orang-orang bilang kalau ke Perth, mending sekalian ke luar kotanya (Western Australia), karena banyak spot yang cantik, kayak Margaret River, Esperance, Cable Beach, Gibb River Road, The Pinnacles, Karijini National Park, dan masih banyak lagi yang bisa kalian cek di sini.

Berhubung waktu cuti gue nggak panjang-panjang amat, jadi kami keluar kotanya yang masih bisa pulang hari aja: Rottnest Island (nickname: Rotto). Kalo ke sini naik ferry dari Fremantle paling sekitar 30 menitan. Cuma emang harus stand by pagi banget kalau nggak mau harinya kebuang karena jadwal ferrynya terbatas, kecuali kalau emang mau nginep di sana. 

Waktu itu kami pakai Rottnest Express,  harga tiket kalau nggak salah inget sekitar 99AUD udah termasuk tiket PP dan sewa sepeda. Kalau mau liat paket-paket tournya bisa cek di sini, kalau mau cek jadwal perjalanannya bisa cek di sini.

By the way, kalau kalian suka mabok laut, mendingan minum obat anti mabok dulu deh sebelum jalan, soalnya yang nyetir ferry suka hardcore, kadang kayak naik roller coaster di atas laut. Aman sih, tapi kan tetep aje -_-

Setelah sekitar 30 menit di perjalanan, akhirnya kami sampai juga ke Rottnest! Pulau tak bermobil ini terkenal dengan pantai-pantai cantiknya (yang gue nggak hapal sekali nama-namanya, maap reviewnya kurang nolong. Nyahaha), mercusuar, dan satu binatang khas yang lucu bernama Quokka.

 

Soal Quokka, kalau kalian takut atau nggak suka tikus, mungkin bisa nggak suka sama binatang ini. Mukanya sih gemes, cuma bentuknya kayak tikus raksasa gitu.  Di pulau ini kita nggak boleh ngasih makan mereka, yah. Kalau ketahuan bisa didenda sama pengelola pulau. Untungnya kemaren nggak ketahuan, nyahaha. (Jangan ditiru). Sebenernya kalau lagi jalan-jalan dan nemu Quokkanya di tengah jalan sih lucu, ya. Tapi ternyata di area makan/restoran Quokkanya juga banyak bok, malah gengges jatuhnya, hahahaha. Oh well. 

Emesh.

Apa lagi yang istimewa? Landscape pulaunya kece beneeer! Meskipun belum kesampean ke Iceland dan mereka ulang adegan skateboardingnya Walter Mitty di sana, pulau ini punya beberapa bagian yang bikin gue merasa seolah ada di tempat yang sama. Yaaa, Walter Mitty KW, lah. Saking sukanya gue ada di tengah lansekap luas dan hening itu, gue sampe sepedaan sambil denger soundtracknya juga yang The Wolves and The Ravens (dinyanyiin Rogue Valley). One of the best 4 minutes of my life, hihihi. 

Downsidenya? Karena kami dateng di musim panas, walopun di Perth hawanya nggak terlalu panas, tapi di Pulau Rottnest ini mataharinya agak lebih mentereng ya, sister. Mentereng beneeer. Nah, kalau di daerah pulau yang banyak pohon gini, musim panas bikin lalat (yes, lalat), jadi banyak banget -___________- Jadi sambil sepedaan ngana beneran dilaletin banget aja gitu sepanjang jalan, makanya mending sepedaannya rada ngebut aja biar nggak keganggu, hahaha. Kezel. Untung pulaunya cakep, kalau nggak udah gue bom tuh lalet-lalet. 😆 Sebenernya sih nggak selalu diikutin kok, cuma di beberapa area laletnya mayan gengges aje. Maka karena itu, mari kita fokus kembali ke pemandangan! 😆

Would I want to go back here again? Hell yes. Masih banyak bagian dari pulau ini yang belum sempet dieksplorasi, belum sempet leha-leha di pinggir pantai, dan pengen dateng lagi kalo nggak musim panas biar nggak dilaletin 😆 😆 😆 Pokoknya kalau kalian nanti ke Perth dan nggak punya banyak waktu untuk eksplorasi daerah yang jauh-jauh, coba sempetin ke sini aja, ya 😀 Selamat jalan-jalan, sayaaangs!